Antisipasi DOMS setelah Freeletics

- Senin, 11 Maret 2019 | 10:10 WIB

SETIAP olahraga memiliki manfaat yang baik jika dilakukan berkala. Terlebih untuk komunitas Xbootcamp Outdoor Workout Samarinda yang mengadopsi olahraga freeletics. “Semua olahraga itu baik. Namun, kembali lagi pada pribadi masing-masing. Apa yang dibutuhkan dan semampu apa tubuh ini menjalankan suatu olahraga. Jangan dipaksakan kalau enggak bisa, yang ada bukan sehat didapat, malah sakit,” ungkap Evan Christian.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, gerakan freeletics sederhana. Bahkan, tanpa ikut komunitas pun Anda bisa melakukannya. Tidak perlu menggunakan alat, menjadikan tubuh sebagai beban utama membuat olahraga ini semakin mudah dilakukan.

Meski terkesan sederhana, Evan membeberkan bahwa olahraga itu memiliki manfaat yang tidak kalah hebatnya dengan olahraga lain. Salah satunya menguatkan stamina dan menyehatkan jantung.

Hal itu disebabkan gerakan olahraga freeletics terdiri dari gerakan yang melatih beberapa otot tubuh dan gerakan kardiovaskular. Karena itu, bisa membuat stamina Anda tetap terjaga. Selain itu, freeletics bisa bisa menambah persediaan jumlah oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh jadi maksimal.

“Walau gerakannya sederhana, saya membuat peraturan bagi anggota komunitas Xbootcamp. Yakni, wajib dalam keadaan sehat dan fit. Sebab, gerakannya cukup menguras tenaga dan memaksa kita untuk bergerak lebih cepat dan gesit. Kalau ikut dalam keadaan sakit, yang ada bisa pingsan,” imbaunya.

Tidak hanya tentang keadaan yang harus fit, Evan juga mengimbau anggota pemula agar tidak terkejut jika mengalami delayed onset muscle soreness (DOMS). Hal ini rawan terjadi jika olahraga yang Anda geluti memiliki latihan olahraga dengan intensitas tinggi, salah satunya freeletics.

Biasanya hanya bergerak untuk melakukan pekerjaan rumah yang mudah, lalu tiba-tiba intensif mengikuti olahraga yang lebih menguras tenaga bisa memicu terjadinya DOMS.  Hal itu ditandai dari perasaan nyeri pada otot-otot tertentu usai olahraga.

Namun, jangan khawatir, DOMS bukanlah berita buruk. Namun sebaliknya, DOMS merupakan bagian alami dari setiap olahraga rutin. Tandanya, otot telah bekerja dan Anda telah mendapatkan “hasil” dari sesi olahraga.

“Sederhananya, otot itu kaget karena kita melakukan aktivitas yang berbeda dari biasanya. Nyeri bisa hilang dalam beberapa jam atau beberapa hari. Tetapi ada upaya lain untuk mempercepat penyembuhan. Yakni, menjaga tubuh agar tidak dehidrasi, intinya cukup air. Sel otot membutuhkan air untuk memperbaiki jaringan melalui proses sintesis protein,” imbuhnya.

Sama-sama timbul setelah melakukan olahraga dan menimbulkan rasa nyeri, Evan juga menjelaskan perbedaan DOMS dan cedera agar Anda tidak terkecoh tentang dua hal itu.  Berbeda dengan DOMS, cedera dialami karena tekniknya salah atau kurang pemanasan.

“Cedera itu bisa ditandai dengan rasa sakit yang begitu tajam, enggak disentuh saja tubuh sudah merasakan sakitnya. Bahkan, cedera bisa ditandai dengan adanya pembengkakan atau memar pada bagian tertentu,” jelasnya.

Namun, Anda tidak perlu takut cedera selama melakukan gerakan dengan teknik tepat, juga pemanasan cukup. Bagi Anda yang mengalami DOMS, jangan khawatir karena rasa nyeri yang ditimbulkan tidak perlu penanganan medis. Selama mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan minum air cukup, nyeri DOMS tidak akan lewat dari empat hari. (*/nul*/rdm/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X