PADA 2018, Kento Momota telah merebut dua gelar turnamen BWF Tour berkategori Super 1000. Yakni Indonesia Open dan China Open. Hanya All England yang lepas. Dia memang tidak ikut tahun lalu. Faktanya, sebelum edisi kali ini, tunggal putra nomor satu dunia asal Jepang itu baru sekali mengikuti All England. Yakni pada 2016.
Saat itu, ditempatkan sebagai unggulan keempat, dia menembus perempat final. Kini, untuk kali pertama dalam karirnya, Momota menembus final. Tadi malam, dia mengalahkan bintang Hongkong Ng Ka Long Angus 21-19, 21-11 dalam waktu tak sampai 30 menit.
Ng Ka Long sempat sangat dominan di game pertama. Dia hampir selalu leading skor, meskipun tipis. Namun, ketika terkejar, dia banyak membuat kesalahan sendiri. Dua angka kemenangan Momota adalah hasil pukulannya yang nyangkut di net. Pada game kedua, pemain yang menumbangkan Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto itu kehabisan energi. Momota melaju mulus ke final.
''Footwork saya baik sekali. Karena itu saya bisa mengkover lapangan dengan baik. Dan saya sangat bahagia bisa ke final,'' tutur Momota setelah pertandingan.
Dini hari tadi, lawan Momota di partai puncak masih bertarung. Antara Viktor Axelsen (Denmark) atau Shi Yuqi (Tiongkok). Rekor head to head Momota superior atas mereka berdua. Tepatnya 10 banding 2 atas Axelsen. Serta tiga banding satu dengan Shi. Kans mengalahkan mereka sangatlah besar. Apalagi tren Momota terus menanjak.
Jika jadi juara, Momota bakal mengukir sejarah baru. Yakni, menjadi pemain Jepang pertama yang memenangkan All England! Jepang boleh dominan di sektor putri. Wakil-wakil mereka sudah juara tunggal putri dan ganda putri sejak lama. Namun, di tunggal dan ganda putra, sama sekali belum pernah.
Bagaimana dia menyipaki peluang ini? ''Sekarang saya lebih percaya diri. Saya tahu penonton mendukung saya. Tapi saya tak mau terbebani. Berusaha melakukan yang terbaik saja,'' imbuh pemain 24 tahun tersebut. (*/na)
