Berolahraga laksana Bermusik

- Minggu, 24 Februari 2019 | 12:31 WIB

RIPSTIX menjadi senjata utama dalam olahraga berikut ini. Bentuknya mirip seperti stik drum berwarna hijau. Beratnya 0,45 kilogram. Pound fit terinspirasi dari paduan gerakan yoga dan pilates. Diciptakan oleh mantan penabuh drum, Kirsten Potenza dan Cristina Pereenboom di Amerika Serikat.

Pound fit menyertakan gerakan seperti menabuh drum dengan unsur kardio. Mengombinasikan musik, menggunakan ripstix, dan gerakan yang sudah diatur sedemikian rupa menjadi variasi olahraga yang belum pernah ada sebelumnya.

Renny Puspita Ananda, instruktur pound fit atau yang biasa disebut sebagai pound pro di Samarinda, menyebut bahwa olahraga ini terbilang sangat baru dan warga Kota Tepian masih tidak familier. Menurutnya, hal itu wajar terjadi karena di Indonesia, masih beberapa kota saja yang menyediakan kelas pound fit. Untuk di Kalimantan Timur, sejauh ini pound fit hanya ada di Samarinda.

“Di Indonesia, pound fit mulai populer sekitar tiga tahun lalu. Aku memang melihat jika olahraga ini cukup digemari, khususnya di kota-kota besar di Jawa. Melihat di Samarinda belum ada sama sekali yang membuka kelas, akhirnya aku berinisiatif untuk mengenalkan olahraga ini,” ungkap perempuan yang akrab disapa Nanda itu.

Bicara alat, selain menggunakan ripstix, Nanda menambahkan penggunaan matras. Ibaratnya, matras berfungsi sebagai drum yang akan ditabuh dengan ripstix. Serupa tapi tak sama, ripstix tidak bisa diganti dengan stik drum biasa. Dari segi bahan, keduanya berbeda. Ripstix terbuat dari mika sedangkan stik drum dari kayu. Jika menggunakan stik drum, hal itu bisa membahayakan karena berpotensi patah ketika digunakan dengan power kuat.

Selain banyak menyertakan unsur seperti menabuh drum, ada empat gerakan yang wajib untuk dipelajari pemula jika ingin menguasai pound fit yakni set, lunges, kit, dan thigh and asset. Keempat teknik itu membuat seluruh tubuh bergerak dan ritmenya juga cepat sehingga membutuhkan koordinasi antara tubuh dan gerakan menabuh tadi.

“Pound fit bukan olahraga yang membuat rileks seperti yoga. Olahraga ini lebih fokus untuk body conditioning. Gerakannya juga fleksibel namun sudah diatur dan tidak sembarangan,” jelas Nanda.

Menariknya, pound fit juga dari tiga tingkatan yakni tingkat satu, dua, dan tiga. Untuk pemula, disarankan untuk mengikuti setiap level yang ada agar terbiasa. Ketika sudah mulai lancar, beralih ke tingkat selanjutnya. Semakin naik tingkat, tempo lagu yang disajikan semakin cepat. Hampir sama seperti strong by zumba, pada awalnya olahraga ini juga dimulai dari lagu yang temponya lambat hingga cepat.

“Untuk durasi pound fit itu ada dua jenis. Pertama berdurasi 45–50 menit dengan 13 lagu dan 60 menit dengan 16 lagu. Untuk saat ini, aku pakai yang durasinya 45–50 menit karena baru dan masih berusaha memperkenalkan pada mereka yang lagi belajar. Harapannya, mereka bisa lebih terbiasa dan hafal dengan gerakan,” pungkas Nanda saat sesi wawancara pada Selasa (5/2) di Majesty Club Samarinda. (*/ysm*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X