Di Aceh, Ganja Buat Usir Nyamuk dan Hama

- Kamis, 21 Februari 2019 | 14:34 WIB

Aceh sebagai salah kawasan paling barat di Indonesia disebut sebagai surganya mariyuana atau populer disebut ganja. Dari tahun ke tahun, puluhan hingga ratusan hektare ladang ganja ditemukan di Kota Serambi Mekkah itu.

 

Elfany Kurniawan

 

Ladang ganja yang ditemukan warga dan polisi terkadang ada yang tak bertuan. Tumbuh begitu saja. Menurut warga sekitar, ganja di sana tumbuh subur. 

Pasalnya, kontur tanah di Aceh sangat baik. Kemudian, pancaran sinar matahari juga nyaris sempurna, sehingga tanaman yang mengandung zat memabukkan ini tumbuh subur. 

Mulanya, oleh orang dahulu, ganja memang sengaja ditanam. Biasanya dipakai untuk mengusir nyamuk di sekitar pekarangan. Lalu, para petani di Aceh juga memanfaatkan ganja. Bukan untuk dikonsumsi, melainkan untuk mengusir hama seperti tikus dan ular. Hal ini memang terbukti, ketika JPNN berkesempatan melihat ladang ganja di sebuah desa di Aceh Besar. Kebun itu berada di tengah hutan, sama sekali tidak terdapat tikus atau ular. Nyamuk pun jarang. 

“Jadi, gania ini bisa mengusir hama,” ujar Agus Sartijo, seorang polisi yang sudah paham betul dengan pertumbuhan ganja di Aceh. 

Agus yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh ini mengakui, ganja bisa subur tanpa perlu dirawat. Pasalnya, ganja bisa tumbuh sendiri. Caranya dari bunga yang tertiup angin atau dibawa burung. Cukup diletakan di tanah, bunga itu bisa menjadi tanaman ganja dalam beberapa hari. 

Namun, makin ke sini, tanaman hijau berbentuk lima jari ini malah disalahgunakan. Petani yang dulunya menanam padi beralih menanam ganja. 

Memang diakui, bisnis jual ganja jauh lebih untung ketimbang jual padi. Tentunya, aksi bercocok tanam ganja ini ilegal dan melanggar undang-undang.  

Hingga kini, petani ganja dan polisi pun kerap kucing-kucingan. Untuk memusnahkan tananam ini juga serba salah. 

Karena apabila dibakar, asapnya bisa membuat orang mabuk sehingga pembakarannya harus dilakukan di tempat yang jauh dari permukiman. (cuy/jpnn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X