TANJUNG SELOR – Meski belum seratus persen, berdasar hasil pemetaan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), capaian perekaman kartu tanda penduduk elektronik atau KTP-el di Kaltara sudah masuk wilayah hijau.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kaltara Samuel Parrangan mengungkapkan, Kaltara masuk zona atau wilayah hijau karena sudah melakukan perekaman KTP-el di atas 85 persen. Disebutkan, sesuai data Disdukcapil kabupaten/kota, saat ini sudah 95 persen penduduk di Kaltara yang wajib KTP telah melakukan perekaman.
Samuel menjelaskan, penilaian wilayah terbagi tiga. Yakni, merah artinya wilayah yang melakukan perekaman di bawah 75 persen, kuning 75–85 persen, dan hijau dinilai paling baik. Yaitu persentase perekaman antara 85 persen hingga di atas 95 persen.
“Pada 2017 Kaltara pernah mendapatkan lebih 100 persen. Tahun 2018 banyak penduduk yang memasuki wajib KTP, sehingga jumlah perekaman terus bertambah. Demikian juga masyarakat yang bekerja di negara tetangga atau TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang belum memiliki administrasi kependudukan. Mereka datang ke Kaltara, itu banyak dari Sabah,” bebernya.
Berkaitan perekaman KTP-el sebagai syarat untuk mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Samuel mengatakan, sesuai surat edaran Sekretaris Provinsi Kaltara tentang percepatan perekaman KTP-el, melalui Disdukcapil Kaltara juga sudah bersurat kepada Disdukacapil kabupaten/kota untuk menyelesaikan perekaman sekaligus pencetakan KTP-el di wilayah Kaltara.
“Untuk kabupaten/kota yang kekurangan blangko KTP-el, Disdukcapil provinsi juga sudah menyiapkan 12 ribu keping stok blangko. Jadi silakan mengusulkan. Saat ini baru Tarakan yang sudah mengusulkan 2.000 keping blangko. Kalau stok blangko itu habis, kami akan mengusulkan lagi ke pusat,” ungkapnya. (humas/kri/k16)
