Tiga Bulan Lagi, 500 PJU Terpasang

- Senin, 18 Februari 2019 | 10:22 WIB

PENAJAM - Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bakal dilanjutkan sebelum pertengahan tahun ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tengah menyiapkan dokumen lelang untuk pemasangan tambahan 500 PJU yang akan disebar di empat kecamatan.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya DPUPR PPU Supardi menuturkan, penyusunan berkas lelang pemasangan PJU ini tengah dirampungkan. Ditargetkan pada Maret diserahkan ke Unit Layangan Pengadaan (ULP) untuk proses lelangnya. “Kalau Maret nanti lelangnya lancar, April atau pertengahan Mei sudah bisa jalan (pemasangan PJU),” kata dia, belum lama ini.

Pria berkacamata itu mengatakan telah melakukan survei terhadap titik yang akan dilakukan pemasangan PJU ini. Berada di Kecamatan Penajam, Waru, Sepaku, dan Babulu. Akan tetapi, jatah tiap kecamatan berbeda karena DPUPR masih memprioritaskan ibu kota kabupaten, yakni Kecamatan Penajam untuk pemasangan PJU ini.

“Konsentrasinya masih di Kecamatan Penajam. Yang akan diberi porsi lebih banyak. Sebagian di coastal road, di daerah Tanjung (Kelurahan Tanjung Tengah), dan bagian permukiman,” kata Supardi yang tidak merinci jumlah PJU di tiap kecamatan.

Pada pemasangan PJU tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, menggunakan tenaga surya (solar cell). Berbeda dengan PJU yang dipasang pada 2017 yang menggunakan meteran listrik PLN. Mantan Kabid Bina Marga DPUPR itu mengklaim, menggunakan tenaga surya jauh lebih hemat. “Dari sisi operasional maupun pemeliharaan jauh lebih hemat ketimbang menggunakan meteran listrik PLN,” klaim dia.

Tahun ini, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mengalokasikan anggaran pemasangan PJU sebesar Rp 10 miliar. Sebelumnya, DPUPR telah melaksanakan kegiatan pemasangan PJU pada 2017. Pemasangan 500 PJU dengan lampu LED di Kecamatan Penajam. Meliputi Kelurahan Penajam, Nenang, Sungai Parit, hingga Nipahnipah.

Dengan nilai anggaran sekira Rp 6,4 miliar.  Akan diteruskan pada jalan nasional, mulai Kelurahan Lawelawe di Kecamatan Penajam menuju Kecamatan Waru, dan berakhir di Desa Rintik di Kecamatan Babulu, yang berbatasan darat dengan Kabupaten Paser. Kegiatan ini sempat dihentikan pada 2018 lantaran kondisi keuangan daerah tidak mencukupi. (*/kip/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X