YAELAAA..!! Karhutla Kembali Terjadi di PPU

- Senin, 18 Februari 2019 | 10:17 WIB

PENAJAM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai kambuh lagi. Dua kasus karhutla terjadi secara bergantian akhir pekan lalu. Di Kelurahan Nenang dan Kelurahan Girimukti, Kecamatan Penajam.

Karhutla pertama terjadi di RT 02, Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, pada Sabtu (16/2) sekira pukul 14.09 Wita. Laporan awal diterima regu jaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari Aminudin (47) warga RT 02, Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam.

Setelah itu, regu jaga langsung menuju lokasi dan melakukan penanganan awal. Sembari berkoordinasi dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP). Akhirnya api dapat dipadamkan pukul 15.25 Wita dengan bantuan dua mobil pemadam kebakaran (damkar) milik PMK Pos Penajam.

“Lahan terdampak sekira satu hektare. Yang menurut informasi, lahan tersebut milik Pemkab PPU,” kata Kepala Sub Bidang (Kasubid) Logistik dan Peralatan BPBD PPU Nurlaila, Minggu (17/2).

Dilanjutkan pada Minggu (17/2) sekira pukul 13.49 Wita. Karhutla terjadi di RT 10, Desa Girimukti, Kecamatan Penajam. Regu jaga BPBD yang menerima laporan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan awal di lokasi kebakaran lahan sambil berkoordinasi dengan DPKP, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa Kelurahan Girimukti, Pospol Petung, serta  Satreskrim Polres PPU.

Api akhirnya dapat dipadamkan pukul 16.20 Wita, dengan bantuan mobil PMK Pos Penajam dan mobil milik PMK Pos Petung. “Luas lahan yang terdampak sekira 5 hektare. Sebagian besar lahan kaplingan dengan semak belukar. Ada yang ditanami sawit. Milik empat warga PPU,” ujar perempuan berkerudung itu.

Karhutla yang terjadi akhir pekan lalu menambah jumlah kasus karhutla awal 2019. Sejak Januari hingga memasuki pekan ketiga Februari 2019, sudah ada tiga kasus karhutla. Pada Januari lalu, ada satu kasus karhutla yang terjadi pada 11 Januari 2019. Lahan seluas 0,5 hektare di RT 08 Kelurahan Lawelawe, Kecamatan Penajam, hangus terbakar. 

Karena itu, Nurlaila mengimbau memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau ini, agar warga lebih berhati-hati dalam membuka lahan. Terutama dengan cara dibakar. Apalagi cuaca panas seperti saat ini. Kondisi angin yang cukup kencang dapat membuat api cepat membesar.

“Makanya kami meminta warga yang ingin membakar lahan, untuk melapor ke aparat setempat. Baik itu bhabinkamtibmas, babinsa, maupun aparat desa,” imbaunya.

Lanjut dia, cara lainnya, dapat membuat sekat bakar di sekitar lahan yang akan dibakar agar api tidak merembet ke areal lahan yang ingin dibuka. Didukung dengan kondisi angin yang kencang dapat membuat api semakin tidak terkendali.

“Kebanyakan seperti itu. Ketika api sudah tidak terkendali, baru melapor ke petugas. Makanya kami imbau, agar masyarakat selalu berkoordinasi dengan aparat sebelum membuka lahan dengan cara dibakar,” pesan Nurlaila. (*/kip/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X