PARMA – Radja Nainggolan juga bisa jadi protagonista bagi Inter Milan. Nainggolan memberi assists bagi Lautaro Martinez ketika menjebol gawang Parma pada menit ke-79 di Stadio Ennio Tardini, Parma, Minggu dini hari kemarin WIB (10/2). Bagi Nainggolan, itu menjadi kontribusi pertamanya di 2019.
Uniknya, assists pertama gelandang 30 tahun itu terjadi setelah sukses menurunkan berat badannya. Surat kabar yang berbasis di Milan La Gazzetta dello Sport melaporkan, Nainggolan mampu menurunkan bobot badannya sampai empat kilogram. Latihan ekstra keras jadi caranya menurunkan berat badan.
Setelah sulit menembus starting eleven Nerazzurri, baru kemarin Nainggolan jadi starter dan Inter memenangi laga dari kontribusinya. ''Saya coba memberi yang terbaik, apalagi setelah memulai musim ini agak buruk, karena saya tak pernah bisa mencapai 100 persen,'' ungkapnya, kepada Sky Sport Italia.
Selain faktor indisipliner dan cedera engkel kaki kiri yang menghantamnya di Desember lalu, berat badan juga jadi masalah mantan pemain AS Roma itu. Data di Whoscored menyebut, berat badan Nainggolan sekitar 65 kilogram. Yang terendah di antara pemain-pemain Inter pada musim ini.
Nainggolan sudah membuat kesepakatan dengan klub sebagai bagian dari komitmennya. ''Klub masih ingin bersama saya dan kini saya ingin membalasnya dengan kontribusi ini. Untuk saat ini saya belum 100 persen, belum sama sekali. Tetapi, saya berharap musim ini lebih baik,'' imbuh gelandang yang sudah mengoleksi tiga gol selama membela Inter musim ini tersebut.
Lautaro, kepada Inter TV, memuji pergerakan Nainggolan. ''Permainan hebat darinya dan saya hanya menendang bola itu, dan beruntungnya bola itu masuk ke gawang,'' ungkap Lautaro, seperti dilansir Sempreinter. Terpisah, allenatore Inter Luciano Spalletti mengklaim penampilan Nainggolan telah kembali seperti dahulu. ''Dia menunjukkan kepadaku kemampuannya sebagai defensive midfielder,'' sebut Spalletti, kepada DAZN.
Sayangnya, di balik kembalinya performa Nainggolan, penyerang Inter Mauro Icardi tak mampu mengakhiri paceklik golnya di Serie A. Termasuk laga kemarin, Icardi sudah menjalani tujuh laga beruntun tanpa gol. Itu jadi statistik terburuk Maurito -julukan Icardi- selama main di Serie A sejak di musim 2013 – 2014. (ren)
