Berbau Busuk, Muntahan Paus yang Berharga Mahal, Diyakini Sembuhkan Penyakit Kulit

- Senin, 11 Februari 2019 | 11:27 WIB

Siapa sangka jika benda seperti bongkahan lilin yang ditemukan salah seorang warga di pinggir Pantai Kelating, Tabanan, merupakan muntahan ikan paus. Benda yang bernilai jual tinggi dan bisa untuk obat penyakit kulit itu, rencananya akan dijual apabila ada yang berminat.

 

 DEWA GEDE RASTANA, Tabanan

 

Salah seorang warga Banjar Pekandelan, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, I Wayan Sumarta, 55, menuturkan, penemuan benda diduga muntahan paus itu bermula sekitar tahun 2017 lalu. Kala itu, pria yang memang aktif mengampanyekan kebersihan pantai ini, hendak melakukan aksi bersih-bersih pantai di Pantai Kelating. Ketika itu Sumarta mencium bau busuk yang sangat menyengat. "Kebetulan waktu itu mau Beach Clean Up, apalagi pas musim hujan sampah pasti banyak. Tiba-tiba mencium bau menyengat," ungkapnya kepada Bali Express ( Jawa Pos Group), Minggu (10/2) kemarin di kediamannya Banjar Pekandelan, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.

 Akhirnya ia mencari-cari sumber bau, hingga menemukan sebuah benda seperti bongkahan lilin yang menjadi sumber dari bau tersebut. Bahkan, sebagian benda tersebut sudah mulai mencair karena sengatan matahari. "Awalnya tidak tau itu benda apa, tetapi pernah lihat di youtube kalau muntahan ikan paus seperti itu bentuknya," sambungnya. 

Sembari membersihkan sampah, akhirnya Sumarta memutuskan untuk membawa pulang bongkahan tersebut yang beratnya sekitar satu kilogram. Dan, setibanya di rumah, ia kembali mencoba mencari informasi melalui internet tentang muntahan paus. " Ciri-ciri, karakter, bentuknya memang sama seperti muntahan paus," sambungnya. 

Akhirnya setiap melaksanakan bersih-bersih pantai, Sumarta mengumpulkan muntahan paus tersebut hingga terkumpul sebanyak 8 kilogram. Namun kini sudah berkurang lantaran tak sedikit rekan-rekannya yang meminta untuk dijadikan obat. "Informasinya untuk menyembuhkan gatal-gatal, jadi bongkahannya seperti lilin saat dipanaskan akan meleleh," lanjutnya. 

Rencananya, jika ada yang berminat membeli, muntahan ikan paus itu akan dijual. Namun, hingga kini belum ada yang berminat. Dari informasi yang didapatkan, lanjutnya, muntahan ikan paus tersebut memiliki banyak kegunaan, yakni sebagai bahan obat-obatan, bahan parfum, dan lainnya. "Jika memang itu muntahan paus dan ada yang berminat, maka akan saya jual. Dulu sempat ada yang mau nawar, tapi sampai sekarang tidak datang," tutur Sumarta.

 Dirinya pun tidak bisa memprediksi kapan dan bagaimana muntahan paus itu bisa sampai di pesisir Pantai Kelating. Hanya saja yang ia ketahui, jenis ikan paus yang bisa mengeluarkan muntahan hanya Paus Sperma, dan kemungkinan muntahan tersebut terbawa arus hingga ke Pantai Kelating. "Kemungkinan terbawa arus dan tidak bisa diprediksi kapan ada," tandasnya. (ras/rin)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB
X