Paser Masih Minus 4.000 Ton Produksi Beras

- Sabtu, 9 Februari 2019 | 12:54 WIB

TANA PASER - 2 tahun 8 bulan lamanya terhitung dari 1 Mei 2016, Saya bergabung di wIlayah Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Tanah Grogot yang membawahi dua wilayah, Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara. Dan per 1 Februari 2019, Alhamdulillah mendapatkan promosi menjadi Kepala Subdivre Bulog, Luwuk Banggai, Divre Sulawesi Tengah.

Banyak kemajuan yang diraih selama bertugas di Kansilog Tanah Grogot, seperti penambahan jumlah outlet Rumah Pangan Kita (RPK) menjadi 40 unit dan letak terjauh di Kecamatan Batu Engau, kemudian penyediaan daging beku di Paser sebesar 3 ton perbulan. Selama saya menjabat, Kansilog juga menyediakan produk Brand KITA seperti Manis kita, Minyak Kita, Terigu Kita dan Beras Kita. Kegiatan Pasar murah dilakukan bekerjasama dengan instansi terkait, baik pada hari biasa maupun pada saat Ramadan, Idul Fitri, dan hari besar keagaamaan lainnya

Selain itu ditambah Kegiatan Serapan Gabah Beras (Sergap) dari 2016 sampai 2018 yang terus meningkat, dari 780 ton pada 2016, 3300 ton pada 2017 dan 3800 ton pada 2018 yang melebihi target. Dampaknya Bulog Kansilog Tanah Grogot bisa mengirim beras ke wilayah lain yaitu seperti Samarinda 1000 ton, Berau 300 ton, dan Bulungan 150 ton.

Kegiatan Penyluran Bansos Rastra syukurnya berlangsung baik dan 100 persen sesuai target Kementerian Sosial. Sebanyak 14.920 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima beras 15 kilogram (kg) per bulan pada tahun 2016 dan 15 kg pada 2017, dan 10 kg pada 2018. Semua bisa dilakukan adanya sinergi Bulog, Dinas soial dan Tim Koordinasi Kecamatan, desa yang tidak ada keluhan terkait kualitas barang yang disalurkan.

Kerjasama yang baik dengan para stake holder seperti Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, Dinas Perdagangan, Badan Pusat Statistik  (BPS) Paser, membuat Bulog aktif membantu kegiatan pengendalian inflasi daerah di Paser dan PPU, sehingga inflasi dapat dikendalikan dari bahan makanan.

Saat ini hasil produksi beras untuk Paser terbilang masih minus 4.000 ton per tahun, dari kebutuhan sekitar 30.000 ton. Produksi hanya mencapai 26.000 ton. Peran Bulog, yakni membantu menyediakan beras yang masih kurang. Dari jumlah produksi Paser, Bulog biasanya menyerap 5 sampai 10 persen. Yakni 3.800 ton hasil beras petani lokal, dibantu di distribusikan pemasarannya. Saat ini minus produksi padi di Paser masih terbantu dari hasil produksi di PPU. (/jib)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X