Ekonomi Kaltim 2018 Melambat, Hanya Tumbuh 2,67 Persen

- Kamis, 7 Februari 2019 | 10:30 WIB

SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Kaltim pada tahun 2018 mencapai 2,67%. Kondisi ini mengalami perlambatan jika dibanding tahun 2017 yang tumbuh 3,13%.

"Masih positifnya pertumbuhan ekonomi Kaltim walau mengalami perlambatan dikarenakan kinerja seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif," kata Kepala BPS Kaltim, Atqo Mardiyanto, Rabu (6/2/2019).

Atqo menambahkan pertumbuhan lapangan usaha itu yang paling tinggi yaitu lapangan pengadaan listrik dan gas sebesar 9,76%. Disusul, lapangan usaha akomodasi dan makan minum tumbuh 9,14%.

"Kemudian, lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh tinggi 9,02% dan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8,05%," ujar Atqo.

Adapun penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kaltim 2018 yaitu lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan andil tertinggi 0,53%. Disusul lapangan usaha konstruksi 0,51% dan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan 0,42% terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur 2,67%.

Melambatnya ekonomi Kaltim, dijelaskan Atqo, terkait dengan perlambatan ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Dengan melemahnya transaksi perdagangan internasional.

"Namun demikian, secara tahunan masih terdapat pergerakan positif harga di sektor energi di tahun 2018, cukup untuk menciptakan pertumbuhan positif bagi wilayah Kaltim," jelas Atqo.

Saat ini, struktur ekonomi Kaltim masih didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan peranan terbesar 46,35%. Disusul, lapangan usaha industri pengolahan 18,27% dan lapangan usaha kontruksi 8,5%.

Sedangkan, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan peranan sebesar 7,88% dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor berperan
sebesar 5,59%.

Sementara itu, BPS juga mencatat perekonomian Kaltim Tahun 2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku mencapai Rp 638,12 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 464,82 triliun. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X