TANJUNG SELOR – Ekspor beras adan dari Krayan, Kabupaten Nunukan ke Malaysia dan Brunei Darussalam, awal tahun ini, mendapat apresiasi Ketua DPRD Kaltara Marten Sablon.
Namun, Marten punya keinginan agar ekspor beras khas dari Krayan itu tidak hanya sekali. Tapi, dilakukan secara berkesinambungan. Dia juga berharap masyarakat Krayan lebih meningkatkan produksi beras adan. Dengan demikian, stok ekspor tercukupi.
"Melalui ekspor, kita berharap dapat menambah pendapatan dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengupayakan produksi beras yang lebih banyak," ujar Marten, Rabu (6/2).
Karena itu, pihaknya berharap ekspor beras dilakukan secara rutin. Hal tersebut sangat membantu petani sebagai solusi pemasaran hasil pertanian mereka. Disebutkannya, luas sawah di Krayan kurang lebih sekitar 3.466 hektare.
Dari luasan itu, rata-rata dihasilkan 14 ribu ton gabah kering. Artinya, potensi ekspor sangat menguntungkan bagi warga perbatasan. "Potensi dan kesempatan ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat Krayan," ujarnya.
Sementara itu, dari segi kualitas beras adan Krayan sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Sertifikasi ini, kata dia, jelas mendukung kualitas ekspor. Dengan terus mengembangkan sejumlah potensi yang dimiliki daerah, diharapkan ke depan bakal ada komoditas lain yang mengikuti jejak beras adan khas Krayan.
Pemerintah daerah melalui instansi terkait juga diharapkan bisa terus menginventarisasi potensi-potensi yang dimiliki daerah. (*/fai/fen/kpg/kri/k16)