HADEHHH., KAPAN JUGA NIH...?? Groundbreaking Tak Jelas, Bupati Ogah Disalahkan

- Rabu, 6 Februari 2019 | 12:03 WIB

PENAJAM – Pemasangan tiang pancang perdana Jembatan Tol Balikpapan-Penajam tampaknya bakal lama. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun belum bisa memastikan jadwal Groundbreaking jembatan tol yang dibangun di atas Teluk Balikpapan itu. Padahal PT Waskita Toll Road (WTR), selaku pemrakarsa proyek bernilai belasan triliun itu, sudah percaya diri. Bahwa pembangunan jembatan tol atas laut pertama di Kalimantan itu dimulai pada 2020.

Informasi itu disampaikan Kepala Seksi Satuan Kerja Pengadaan Tanah Kementerian PUPR, Jonggi. Usai rapat persiapan pengadaan tanah untuk pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (31/1) pekan lalu.

Dia menyebut tahapan saat ini masih melakukan pra-persiapan koordinasi untuk pengadaan lahan. Sehingga jadwal groundbreaking belum bisa dipastikan saat ini. “Sekarang tim persiapan (pengadaan tanah) sedang bekerja,” ujar dia kala itu.

Merespons informasi tersebut, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud mengatakan, akan terus berupaya menekan. Agar jembatan penghubung Balikpapan dengan PPU itu bisa segera terbangun. Walaupun saat ini tahapannya sudah diambil alih Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat.

“Tentunya ada upaya dari Pemkab PPU yang menekan. Agar Jembatan tol ini bisa terbangun tahun ini,” kata dia saat ditemui Kaltim Post di Kantor Pemkab PPU, Senin (5/2) kemarin.

Bupati termuda di Kaltim itu pun mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Direktur PT Waskita Toll Road (WTR). Memastikan secara langsung mengenai pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam. Sebab, sejak tahun lalu, sudah digaungkan groundbreaking jembatan ini. Ditandai dengan launching atau peresmian groundbreaking pada 13 Mei 2018. Oleh Gubernur Awang Faroek Ishak dan Bupati PPU sebelumnya Yusran Aspar.

“Saya sudah berbicara langsung dengan Direktur PT Waskita, yang membangun jembatan tol ini. Saya bilang, ini jadi dibangun apa tidak? Kalau tidak dibangun, dibilang saja tidak dibangun. Agar nanti masyarakat, tidak menyalahkan kita, di PPU. Karena masyarakat tahunya ya selalu ke bupatinya,” papar Gafur.

Oleh karena itu, ketua DPC Demokrat Balikpapan itu masih fokus terhadap penyelesaian Jembatan Pulau Balang. Setelah itu, barulah Jembatan Tol Balikpapan-Penajam. Termasuk menyiapkan lahan di PPU yang akan dibebaskan untuk pembangunan jembatan tol tersebut.

“Yang saya dengar dari PT Waskita dan Bapak Gubernur Kaltim, insyaallah kita akan membangunnya di tahun ini. Tapi prosedurnya itu, secara baik dan benar. Karena untuk prosesnya ini, bukan bicara pribadi. Tapi penggunaan anggaran pemerintah. Yang harus dipertanggungjawabkan sedetail-detailnya” ungkapnya.

Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setkab PPU Nicko Herlambang menambahkan, setelah pembentukan tim persiapan pengadaan lahan yang melibatkan Pemkab PPU, Pemkot Balikpapan, serta Pemprov Kaltim, tahapan selanjutnya adalah penetapan lokasi. Atas lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan jembatan tol.

Sebelum itu, akan dilaksanakan konsultasi publik, yang melibatkan warga terdampak pembebasan lahan. Untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait pembangunan jembatan sepanjang 11,75 km tersebut. Yang dijadwalkan Senin (11/2) pekan depan. Di kantor Pemkab PPU. “Kira-kira dua atau tiga hari setelah itu baru di Balikpapan,” kata dia.

Dalam kegiatan tersebut, tim persiapan pengadaan lahan akan melakukan sosialisasi mengenai rencana pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam. Dengan mengundang para pemilik lahan. Luas lahan yang akan dibebaskan di sisi Kabupaten PPU sekira 12 hektare. “Kegiatan ini menjadi dasar penetapan lokasi oleh gubernur Kaltim. Yang selanjutnya akan diserahkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kaltim. Untuk proses pembebasan lahannya,” ucap dia.

Kegiatan pembebasan lahan ini dipimpin Kementerian PUPR sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK). Karena proyek ini masuk dalam program nasional melalui lelang investasi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Nantinya, biaya untuk pembebasan lahan itu menjadi tanggungjawab pemenang lelang investasi. Sementara PT Waskita Toll Road yang tergabung dalam konsorsium PT Tol Teluk Balikpapan hanya sebagai pemrakarsa pembangunan jembatan tol.

“Jadi nanti akan dilelang investasi lagi. Nah, pemenangnya yang akan menanggung pembebasan lahannya. Yang dikompensasi dalam penghitungan lelang investasi tersebut,” pungkas Mantan kepala Sub Bagian (Kasubag) Pengendalian Pembangunan di Bagian Pembangunan Setkab PPU ini. (*/kip/dwi/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X