Lokalisasi Kesohor Ini Diamuk Api, WTS-nya Kocar Kacir

- Selasa, 5 Februari 2019 | 11:00 WIB

LANGIT memerah dan angin bertiup cukup kencang. Di Jalan Gerilya, RT 33, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, tepatnya di Kompleks Lokalisasi Bandang Raya Solong, si jago merah mengamuk hebat. Siraman air dari peralatan seadanya milik warga, tak mampu membendung api yang semakin berkobar. Di jalanan, sirene pemadam kebakaran (PMK) meraung-raung. Menuju lokasi kebakaran, bertaruh nyawa demi mengalahkan api yang terus menjadi-jadi.

 Lepas tengah malam kemarin (4/2), belasan bangunan yang masih didominasi sebagai tempat prostitusi hangus. Tak banyak harta benda yang selamat.Kebanyakan perempuan penjaja kenikmatan bahkan hanya menyelamatkan diri dengan pakaian yang menempel di badan.

 Harian ini sempat bertemu dengan seorang PSK. Dia menolak memberikan identitas diri. “Takut toh, Mas. Engko (nanti–bahasa Indonesia) aku yang dituduh. Emoh (tidak mau),” ujar perempuan bertubuh sintal dengan rambut sedikit kecokelatan. Menurut perempuan yang mengaku belum lama merantau di Kaltim itu, memang api pertama muncul dari rumah yang disulap menjadi wisma, yang dalamnya berisi belasan kamar. “Ya, Mas. Pertama dari tempatnya Pak Bambang,” lanjutnya. 

Perempuan berambut sebahu itu menyebut di Wisma Sumber Rezeki, tempatnya “mengadu” nasib, ada 16 kamar. Namun, hanya delapan terisi. “Semuanya di luar (duduk-duduk depan rumah),” ujarnya.

 Dia sempat ke dalam mengambil tas dan ponsel. “Saya keluar itu api pas di atas kepala,” jelasnya. Masih berpakaian minim, dia hanya bisa terduduk pasrah di depan Langgar As Shiratal Mustaqim.  “Mas, aku ojo dilebokno televisil ho yo. Isin (jangan dimasukkan televisi ya. Malu),” sambung perempuan tersebut.

 Berawal dari Wisma milik Bambang, api menjalar ke bangunan lain. Di ujung, cukup menyulitkan petugas PMK. Ditambah minimnya sumber air di lokasi kebakaran. Herman (47), koordinator sekuriti di Lokalisasi Bandang Raya Solong, menjelaskan, saat api membesar, dia tak jauh dari titik api. Panik bukan kepalang, berlari mencari bala bantuan. “Ke PMK terdekat di Yayasan Bethany,” ucapnya.

 Akses yang sempit dan bangunan yang mayoritas dari kayu, menjadikan api dengan mudah menjalar ke bangunan lain. Mulai membara sekitar pukul 01.00 Wita, sekitar 90 menit setelahnya baru bisa dikuasai. Cukup lama berdiam di kawasan tersebut, Herman teringat pada kejadian 2012 silam. Saat itu, lokalisasi tersebut juga pernah terbakar. “Tapi tidak seperti sekarang,” urainya.

 Menghimpun informasi, ada 18 rumah tunggal yang terbakar. “Enggak semuanya wisma, sebagian rumah dihuni yang berkeluarga,” terang Herman.

 Sebanyak 51 jiwa terpaksa mengungsi di beberapa rumah warga lainnya. Syaiful Anwar, anggota dari PMK Raja Parfum menjelaskan, relawan banyak yang kesusahan air. “Sumber air sedikit,” ujarnya. Namun, secara bahu-membahu, pasukan penjinak api bisa menguasai amukan si jago merah. (*/dra/dwi/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X