Bayar Rumah Sakit, dan Bus Sekolah Bisa Pakai Sampah

- Rabu, 30 Januari 2019 | 07:40 WIB

BALIKPAPAN - Ke depan pembayaran rumah sakit, terutama pasien yang tidak mampu tidak hanya melalui BPJS, tapi juga bisa di-cover menggunakan sampah daur ulang. Kepala Rumah Sakit RSUD Beriman Balikpapan Cokorda Ratih mengungkapkan, setahun belakangan pihaknya telah menggodok alternatif pembiayaan bagi pasien. Terlebih mereka yang memiliki tunggakan BPJS.

Sembari menunggu Memorandum of Understanding (MoU), antara RSUD Beriman dengan bank sampah, ia tengah mengkaji persentase pembiayaan perawatan bagi si pasien. Pembiayaan tidak seluruhnya dibantu, tapi dilihat sesuai kebutuhan. Serta bekerja sama dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) atau Dompet Dhuafa. Pihak ketiga inilah yang akan melakukan verifikasi, pasien mana yang benar-benar membutuhkan bantuan.

“Jalan pertama yakni melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pasien BPJS, untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam melakukan pembayaran iuran. Tapi jika dilihat pasien memang tidak mampu, barulah ia meminta surat rekomendasi ke RT dan lurah, lalu mediasi dengan Baznas atau Dompet Dhuafa,” ucap Ratih.

Untuk RSUD Beriman sendiri, pembiayaan melalui hasil penjualan sampah-sampah nonmedis ke bank sampah. Dalam sebulan ia menyebut sampah nonmedis yang dikumpulkan rata-rata lebih dari 50 kg. “Yang diperuntukkan atau diprioritaskan mendapatkan bantuan pembiayaan ini, terlebih dulu ya masyarakat di sekitar rumah sakit,” ujarnya.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pun mendukung program tersebut. Bahkan tidak hanya melalui bank sampah RUSD Beriman, tapi juga bank sampah di seluruh Balikpapan diharapkan dapat  menyisihkan dana bagi warga sekitar yang tak mampu untuk keperluan kesehatan. Perusahaan di sekitar rumah sakit juga akan diikutsertakan, melalui program CSR (corporate social responsibility) menjadi bapak asuh bagi pasien tak mampu.

“Beberapa pola tersebut untuk mengantisipasi masyarakat yang tak tersentuh oleh BPJS,” ujarnya.

Mengkaji beberapa metode pembayaran dan penanganan sampah, selain pembiayaan rumah sakit bagi pasien tidak mampu, nantinya pembayaran bis pelajar bisa menggunakan sampah plastik. Tak hanya menghemat pengeluaran keluarga, diharapkan program kebersihan di masyarakat dapat berjalan baik dan sampah dikelola dengan tepat yang menghasilkan nilai ekonomis. Ia menambahkan, harga sampah plastik atau daur ulang saat ini di bank sampah dihargai Rp 3 ribu per kilogram.

“Selanjutnya, kita akan bekerja sama dengan dengan toko-toko di Balikpapan, agar masyarakat atau pembeli bisa membayar dengan sampah daur ulang. Tentu harga barang belanjaan juga disesuaikan dari nilai sampah pula,” pungkasnya. (lil/rsh/k18)

Editor: wahyu-Wahyu KP

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X