NUNUKAN–Satu rumah roboh di Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat sekira pukul 17.25 Wita, Minggu (27/1). Rumah tersebut berada di atas permukaan laut, diduga tak mampu menahan beban. Ditambah tiang rumah telah rapuh.
Seorang saksi, Asri, mengatakan rumah yang roboh adalah rumah milik Kahar yang bekerja sebagai motoris perahu penyeberangan dari Mantikas ke Sungai Jepun.
“Saat kejadian, yang ada di dalam rumah ada istri dan anak Kahar,” kata Asri.
Warga yang ada didekat rumah bersama-sama menyelamatkan istri dan anak Kahar. Kondisi istri dan anak selamat, namun istri mengalami luka karena tertimpa lemari dan sedang mendapatkan perawatan di Puskesmas Sebatik Barat. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Karena cepat diselamatkan saat kejadian rumah tersebut roboh,” ujarnya.
Kepala Sub-Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Hasan mengatakan, untuk korban rumah yang roboh di Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat, telah dilakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Untuk sementara korban tinggal di rumah keluarganya, karena rumah milik korban sudah tak layak dihuni,” kata Hasan.
Selain itu, telah diberikan bantuan kepada korban, seperti sembako untuk kebutuhan sehari korban. Sedangkan untuk rumah yang telah roboh telah dilakukan pembongkaran. Untuk selanjutnya, akan membangun rumah di tempat yang lebih layak.
Disebutkan, istri korban masih menjalani perawatan di Puskesmas Sebatik Barat, karena ada trauma fisik. Akibat tertindis lemari saat kejadian di rumah korban. Karena saat rumah ingin roboh tak ada tanda-tanda.
“Bukan akibat gelombang saat rumah tersebut roboh, karena memang tiang rumah sudah rapuh,” ujarnya.
Untuk bantuan selanjutnya, telah disampaikan kepada korban dan pihak desa agar dapat menyampaikan usulan bantuan kepada bagian Kesra Setkab Nunukan. Agar dapat membangun rumah kembali, karena untuk BPBD hanya dapat memberikan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Semoga segera dapat membangun tempat tinggal yang baru,” ujarnya. (kpg/san/k8)