Jaga Kualitas Uang di Masyarakat

- Kamis, 24 Januari 2019 | 06:53 WIB

SAMARINDA - Sepanjang 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim berhasil menjaga peredaran rupiah di masyarakat dengan baik. Hal itu terlihat dari jumlah outflow yang meningkat 5,2 persen. Selain memastikan ketersediaan uang, Bank Sentral juga memastikan agar uang di Bumi Etam tetap layak edar.

Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengedaran Uang Rupiah (SPPUR) KPw-BI Kaltim I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, pihaknya sudah memenuhi peredaran uang dari segi kuantitas maupun pecahan. Sepanjang 2018, Kaltim mencatatkan inflow atau uang masuk mencapai Rp 8,4 triliun. Jumlah itu menurun 7,8 persen secara year on year (yoy). Sedangkan outflow Kaltim atau uang keluar mencapai Rp 10,9  triliun, atau tumbuh 5,2 persen dibandingkan tahun lalu.

“Pada saat Idulfitri 2018, uang yang keluar mencapai Rp 2,9 triliun, tumbuh 13,2 persen dibandingkan Idulfitri 2017. Lalu pada Natal, uang yang dikeluarkan KPw-BI Kaltim mencapai Rp 1,5 triliun, meningkat 8,3 persen dibandingkan Natal 2017,” jelasnya Rabu (23/1).

Dia menambahkan, jumlah outflow yang meningkat menandakan KPw-BI sudah mampu memenuhi rupiah di perbankan maupun masyarakat. Dalam memastikan ketersediaan rupiah di seluruh pelosok Kaltim dalam jumlah dan pecahan yang sesuai, BI memiliki empat lokasi kantor kas titipan yang terletak di Sangatta, Tanjung Redeb, Sendawar, dan Tana Paser.

Tetapi dari sisi kualitas, memang untuk uang pecahan kecil peredarannya masih di bawah dari target. Hanya 7 persen dari jumlah outflow. “Itu terjadi karena banyak daerah-daerah yang jauh dari perbankan. Makanya kami akan terus upayakan masuk hingga perbatasan Kaltim,” katanya.

Untuk pecahan besar, peredarannya sudah mencapai target 9 persen. Tepatnya di level 12 persen. Sejalan dengan itu, KPw-BI Kaltim terus berupaya memenuhi semua kebutuhan uang di Kaltim. Dari segi layanan, selama 2018 pihaknya sudah melakukan 160 kali pelayanan kas. Yang terdiri dari 93 kas keliling dalam kota, lalu 20 kas keliling luar kota, 42 kas titipan, dan 5 kali penukaran uang bersama saat Ramadan. “Mudah-mudahan, seluruh upaya yang dilakukan bisa membuat kami memberikan pelayanan pengedaran uang lebih baik,” tuturnya.

Dia menjelaskan, pada 2019 direncanakan tidak hanya saat Ramadan dan Idulfitri, pihaknya juga melakukan penukaran bersama para perayaan Natal dan tahun baru untuk memenuhi kebutuhan rupiah.

Sementara itu, dalam rangka meningkatkan kualitas dan ketersediaan uang yang beredar di masyarakat, Bank Indonesia juga secara berkala melakukan penarikan uang tidak layak edar (UTLE) atau disebut juga clean money policy (CMP). Penarikan UTLE yang dilakukan Bank Indonesia di wilayah Kaltim tercatat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya hanya 3,16 persen menjadi 8,22 persen (yoy).

“Dengan demikian, rasio penarikan UTLE terhadap inflow tercatat 31,75 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,62 persen (yoy),” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X