Dijawab Sekawan, Dibalas Berapa Bu, Sekewan?

- Rabu, 23 Januari 2019 | 11:07 WIB

Di tengah hutan dan hanya buka sepekan sekali, Pasar Kumandang mengharamkan segala jenis plastik. Ada kandungan filosofis kenapa bahasa Jawa diwajibkan dan rupiah harus ditukar batok kelapa di sana.

 

DIMAS NUR APRIYANTO, Wonosobo

 

SI pembeli itu tampak bingung. Mukanya mengernyit. Lalu mengulangi kembali pertanyaannya kepada si penjual jamu.

’’Berapa, Bu?’’ tanya si pembeli.

’’Sekawan keping nggih, Cah Ayu,’’ jawab si penjual dengan agak menahan tawa.

’’Sekewan. Berapa itu, Bu?’’ tanya si pembeli lagi.

Bhaaa... si penjual pun akhirnya benar-benar tak bisa menahan tawa. ’’Sekawan itu artinya empat, Mbak. Kalau kewan, itu binatang,’’ jawabnya. Kali ini si pembeli dan kawan-kawannya yang giliran gerrr.

Kalau lost in translation kerap terjadi di pasar tengah hutan di Wonosobo itu, harap maklum. Sebab, hanya boso Jowo (bahasa Jawa) yang boleh digunakan di sana. Setidaknya oleh para penjual atau pedagang.

Para pembeli yang tak bisa boso Jowo tetap bisa menggunakan bahasa Indonesia. Namun, jawaban para pedagang bakal tetap dalam bahasa Jawa. Dan, dari sanalah berbagai momen ger-geran itu bermula.

Ya, selamat datang di Pasar Kumandang, Dusun Bongkotan, Desa Bojosari, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Pasar yang tak hanya mengharuskan Anda berpisah dari bahasa Indonesia begitu melewati plang di gerbang yang bertulisan ’’Wajib Boso Jowo’’. Tapi juga harus merelakan rupiah di kantong bersalin rupa jadi kepingan batok kelapa.

Ada dua ’’money changer’’ di pintu masuk pasar yang hanya buka tiap Minggu itu. Berupa dua meja yang dijaga karang taruna setempat. Sekeping batok kelapa bernilai Rp 2 ribu.

Dengan kepingan batok itulah Anda bisa jajan beragam makanan dan minuman di sana. Atau membelikan sang buah hati berbagai mainan tradisional.

’’Ada 70 pedagang di Pasar Kumandang. Yang satu sama lain tak boleh menjual makanan yang sama,’’ ujar Asngari, lurah Pasar Kumandang, kepada Jawa Pos pada Minggu lalu (13/1).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB
X