Gempa 3,4 SR Guncang Kutim

- Rabu, 23 Januari 2019 | 08:36 WIB

BALIKPAPAN – Data yang menunjukkan Kaltim aman dari gempa tampaknya perlu dikaji ulang. Faktanya Selasa (22/1), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya gempa dengan magnitude 3,4 skala richter (SR). Lokasinya berada di Desa Long Lees, Kecamatan Busang, Kutai Timur (Kutim).

Adapun kabar itu diterima setelah ada reaksi dari lima alat pendeteksi gempa milik BMKG. Tiga alat pendeteksi berada di Kaltim. Satu di Kalteng dan dua lainnya yang berada di Sulawesi. Gempa dilaporkan terjadi pada pukul 10.32 Wita di titik koordinat 0.58 LU,116.32 BT dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika Klas III Balikpapan Mudjianto yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Sumbernya di daratan. Berlangsung beberapa detik saja,” ujar Mudjianto kemarin.

Namun BMKG belum bisa menyimpulkan asal getaran. Karena belum pernah ada referensi yang dimiliki di wilayah tersebut pernah terjadi gempa. Namun sejumlah informasi berhasil dikumpulkan terkait dugaan penyebab gempa. “Kami sudah berkomunikasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat. Informasinya di sana ada pertambangan batu bara,” sebutnya.

Alat pendeteksi gempa sendiri disebut Mudjianto mampu mendeteksi getaran minimal pada angka 2,5 SR. Sehingga kalau memang betul telah berlangsung aktivitas tambang, diduga getaran berasal dari kegiatan peledakan. Yang akhirnya terdeteksi alat sebagai gempa. “Bisa saja. Kami sifatnya monitoring. Dan informasi dari masyarakat di Long Lees itu biasa dilakukan blasting (explosion/peledakan) untuk tambang,” ujarnya.

Pihak BMKG hingga sore kemarin juga belum menerima laporan adanya korban jiwa, kerusakan hingga kerugian material akibat dampak gempa. Namun dari keterangan masyarakat, gempa hanya dirasakan secara lokal. Sementara sejumlah warganet melaporkan jika gempa dirasakan hingga Muara Ancalong, Kutim. Berjarak 64 kilometer ke arah selatan dari Busang.

“Laporannya hanya dirasakan masyarakat sekitar,” tuturnya. Media ini berusaha mengonfirmasi mengenai gempa ini ke BPBD Kaltim. Namun hingga pukul 22.00 Wita, belum ada respons yang diterima.

Gempa di wilayah ini disebut Mudjianto yang pertama dicatat alat pendeteksi gempa. Yang terdekat alatnya berada di Sangatta, Kutai Timur. Berjarak 150 kilometer dari pusat getaran. Lalu ada alat pendeteksi gempa di Samarinda dan Balikpapan. Sementara di Kalteng berada di Muara Teweh, Barito Utara. “Termasuk yang di Tolitoli dan Sidrap di Sulteng,” katanya.

Diketahui, sejarah mencatat Kutim pernah diguncang gempa pada 14 Mei 1921. Bermagnitudo 6,7 SR di Sangkulirang. Kejadian terekam sekitar pukul 21.09 Wita. Gempa disusul tsunami. Bencana tersebut mengakibatkan rumah penduduk roboh, tanah merekah. Sementara dari kajian Pusat Studi Gempa Nasional 2017, secara  umum kondisi tektonik Kalimantan terdiri dari beberapa patahan-patahan (sesar) lokal.

Yaitu, Patahan Adang, Patahan Meratus, Patahan Mangkalihat (Patahan Sangkulirang), dan Patahan Tarakan. Meski demikian, hanya ada beberapa sesar yang aktif, yakni Patahan Meratus, Patahan Mangkalihat, dan Patahan Tarakan. Sesar-sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 kilometer yang dapat menimbulkan gempa bumi dengan magnitudo 7 SR.

Sesar mendatar Tarakan dapat dikenali di bagian utara pulau ini yang terbentang mulai daratan sampai lepas pantai. Sesar Mangkalihat yang berupa sesar mendatar, diidentifikasi di pantai timur Pulau Kalimantan.

Zona sesar anjak dikenali di bagian selatan Pulau Kalimantan, yaitu Sesar Meratus. Di Pulau Borneo, Kalimantan Utara paling rawan gempa. Nunukan, Tarakan, dan sekitarnya, secara tektonik diapit tiga sistem sesar mendatar. Di sebelah selatan Kaltara, dua sistem sesar berarah barat daya-tenggara, yaitu Sesar Mangkalihat dan Sesar Maratua.

Di Kaltim, gempa tektonik pernah terjadi di Paser pada 3 Mei 2018 lalu. Meski tak menyebabkan kerusakan dan korban, namun peristiwa tersebut membuat warga di sejumlah kecamatan di Tanah Paser terkejut.

Dari analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi memiliki kekuatan 4,5 SR. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 1.96 LS dan 115.83 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 29 kilometer arah barat daya Paser pada kedalaman 10 kilometer. (*/rdh/rom/k18)

Editor: wahyu-Wahyu KP

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X