Mr Seven Eleven

- Rabu, 23 Januari 2019 | 08:28 WIB

OLEH: DAHLAN ISKAN

FROM hero to apalah namanya. Reputasinya menembus langit. Tiga tahun lalu. Sekarang di dalam tahanan. Di Jepang. Sudah tiga kali perpanjangan masa penahanan. Ia tetap merasa tidak bersalah.

Itulah nasib Carlos Ghosn. Orang yang menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan. CEO terbaik di lingkungan pabrik mobil dunia. Nasibnya lebih buruk dari Meng Wanzhou. CFO Huawei yang ditahan di Kanada itu. Putri pendiri raksasa IT Ren Zhengfei itu. Yang bisa minta menjadi tahanan luar. Dengan jaminan uang Rp 10 miliar dan jaminan teman-teman Kanadanya.

Ghosn sudah minta ditahan di luar. Dengan jaminan berapa pun. Sanggup juga seperti Meng: tidak lari. Akan tetap di Jepang. Paspornya ditahan. Dijaga 24 jam. Dengan biaya penjagaan ditanggungnya sendiri. Dipasangi gelang digital. Di kakinya. Agar polisi selalu tahu di mana posisinya.

Tetap tidak dikabulkan. UU Jepang tidak mengenal uang jaminan. Seorang tersangka harus terus ditahan sampai ada putusan pengadilan. Tuduhannya: penyalahgunaan uang perusahaan Nissan.

Yang lapor: orang dalam Nissan. Yang tidak dipublikasikan siapa nama dan jabatannya. Padahal banyak padahalnya. Tanpa Ghosn, Nissan sudah bangkrut. Utangnya USD 20 miliar. Produknya 46 model hanya tiga model yang laku. Saat itu, Nissan sudah rugi USD 6,6 miliar. Sekitar Rp 100 triliun.

Nissan pada dasarnya sudah menyerah. Sudah sulit untuk terus hidup. Sahamnya pun dilepas ke Renault. Perusahaan mobil terbesar asal Prancis. Saham yang dilepas sampai 34,4 persen.

Renault sendiri masih berani membeli Nissan karena Ghosn. Saat itu, Ghosn sudah menjabat wakil presiden di Renault. Ghosn sendiri bisa mencapai posisi itu karena prestasinya.

Ghosn-lah yang menyelamatkan Renault. Juga dari ancaman kebangkrutan. Menjadi perusahaan mobil yang berjaya lagi. Berkibar tinggi di pasar Eropa. Yang keuangannya menjadi sangat sehat. Sehingga mampu membeli Nissan.

Tapi yang lebih penting adalah karena Ranault memiliki pemimpin seperti Carlos Ghosn. Yang dianggap tahu bagaimana menyelamatkan Nissan. Dan bisa. Dan mampu. Seperti dulu Ghosn menyelamatkan Renault.

Maka oleh Renault Ghosn ditugaskan memimpin Nissan. Jabatan pertamanya langsung  sebagai direktur operasional. Saat itulah Ghosn bikin “Rencana Menghidupkan Nissan”. Dengan perencanaan yang konkret: Tahun pertama langsung laba. Utang turun 50 persen. Akan berhenti kalau target itu tidak tercapai.

Semua orang terbelalak. Begitu besar nyali Ghosn. Begitu muluk targetnya. Pengalaman menghidupkan kembali Renault rupanya memberikan keyakinan dan percaya diri. Langkah yang dilakukan memang sedrastis targetnya. Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan besar-besaran. Sekitar 21 ribu karyawan dipensiunkan. Lima pabrik Nissan ditutup. Jumlah pemasok dikurangi. Penyertaan saham di banyak perusahaan diciutkan.

Hasilnya luar biasa. Semua target tercapai. Kalangan bisnis di Jepang gempar. Nissan selamat. Bahkan moncer lagi. Carlos Ghosn adalah orang Lebanon. Yang lahir di Brasil. Kuliah di Prancis. Punya tiga kewarganegaraan: Lebanon, Brasil, dan Prancis.

Hanya setahun Ghosn menjadi direktur operasional. Perusahaan sudah sehat kembali. Lalu diangkat jadi CEO Nissan. Sebelum jabatannya dinaikkan, Ghosn bikin perencanaan baru: “Program 180”. Yang harus tercapai dalam dua tahun.

Intinya: penjualan mobilnya harus naik 1 juta. Margin labanya harus 8 persen. Utangnya harus 0. Program 180 itu pun tercapai. Bahkan terlampaui. Utangnya habis. Margin labanya malah 11 persen. Menjadi perusahaan mobil yang paling menguntungkan di dunia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X