OLEH: PERMIN
(Warga Samarinda Seberang)
SEBAGAI seorang ibu sekaligus sebagai tenaga pendidik mata pelajaran bahasa Indonesia, sejak dalam kandungan hingga usia lima tahun 10 bulan, saya terbiasa untuk mengajak anak saya yang bernama Arthur untuk berkomunikasi satu arah dan dua arah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang diucapkan dengan lafal, artikulasi yang benar.
Hal itu sangat berpengaruh dalam penguasaan bahasa yang dia gunakan sehari-hari. Terkadang, ada anggota keluarga bahkan relasi yang mengajak untuk menggunakan bahasa yang dibuat cadel. Karena Arthur sudah terbiasa berbicara dengan bahasa Indonesia yang benar, itu tidak berdampak sama sekali.
Belajar bahasa itu sangat krusial terjadi pada usia sebelum enam. Dan untuk menunjang kemampuan berbahasa bagi Arthur, saya memasukan dia di taman pendidikan usia dini agar dia bersosialisasi dengan teman-teman dari berbagai suku, agama dan budaya.
Periode yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini merupakan pertumbuhan dasar yang akan memengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada saat usia balita inilah anak memulai perkembangan dalam hal berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan intelegensi berjalan dengan sangat cepat.
Untuk menunjang tumbuh kembang anak, dalam hal-hal yang saya sebutkan di atas diperlukan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar agar pertumbuhan anak bisa berkembang dengan baik. Lev Vygostky, seorang psikolog Rusia yang dikenal atas sumbangsihnya atas teori perkembangan anak menjelaskan bahwa bahasa merupakan bagian dari perkembangan manusia yang tidak bisa dipisahkan sebagai alat komunikasi sesama manusia.
Bahasa terus berkembang sejak usia dini bahkan sejak ia bayi. Anak usia dini belajar bahasa dari mendengar, melihat, dan menirukan. Oleh karena itu, peran orang-orang terdekat sangat penting dalam tumbuh kembang anak dalam berbahasa. Dari ketiga hal itu, anak bisa menjadi peniru ulung dan bisa menjadi cerminan dari sebuah keluarga tentang etika berbicara. Menurut Dworetzky (1990) tahapan berbahasa anak secara normal terbagi dua, yaitu tahapan pralinguistik dan linguistick.
Keluarga mempunyai peran penting untuk menunjang tumbuh kembang anak dalam hal bahasa. Oleh karena itu orangtua sebagai orang terdekat di lingkungan keluarga anak harus memberikan stimulus bahasa yang baik bagi anak agar bahasa yang dimiliki anak dapat berkembang sesuai dengan tahapan bahasa anak usia 0 sampai 6 tahun.
Selain stimulus bahasa yang baik dalam keluarga, orang tua juga perlu menyeleksi film, gim, pengasuh, play grup agar anak tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif terhadap perkembangan bahasanya.
Anak usia dini yang mempunyai kemampuan berbicara yang baik pasti ditunjang oleh kemampuan bahasa yang baik pula dan itu mempunyai nilai lebih bagi anak. Anak yang pandai berbicara secara otomatis mempunyai pergaulan yang luas, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, dan bermanfaat dalam pendidikan formal maupun nonformal untuk mendapatkan prestasi dalam bidang akademik dan non akademik. Sekali lagi, peran keluarga, lingkungan sosial sangat berperan penting untuk perkembangan bahasa anak usia dini. (ndu/k18)
