BALIKPAPAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan bakal merelokasi SD 012 Balikpapan Utara (Balut) secara bertahap. Ini karena lokasi sekolah yang sangat membahayakan. Berada di jalur padat lalu lintas, dengan kondisi tanjakan curam, dekat dengan persimpangan jalan dan dilewati kendaraan besar.
Pertimbangan lainnya, Disdikbud baru saja merampungkan pembangunan 12 ruang kelas baru untuk SD dan SMP Terpadu Graha Indah. “Rencananya akan kita pindahkan untuk kelas 1,2 dan 3 dulu. Nanti kalau fasilitas di SD dan SMP Terpadu sudah ready, baru dipindahkan keseluruhan,” kata Kadisdikbud Balikpapan Muhaimin kepada Kaltim Post, Jumat (18/1).
Menurutnya, lokasi SD 012 sangat rawan dan berisiko kecelakaan. Para orangtua sudah mengeluhkan hal ini. Namun, dia menegaskan pemindahan itu akan dilakukan bertahap bergantung kesiapan sarana dan prasaran. Saat ini baru ada 12 ruang kelas dan masih berupa bangunan kosong. Fasilitas penunjangnya akan dilengkapi tahun ini.
“Sambil kita melihat komposisi guru dan penempatannya untuk 2019 ini seperti apa nanti. Yang jelas rencana jangka panjang SD 012 itu memang direlokasi. Tinggal nanti pemanfaatan aset itu mau dipakai untuk apa tergantung kebutuhan nanti,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Sudirman Djayaleksana menyambut baik. Dia semringah program pendidikan selaras dengan rencana pengembangan jalan di utara. Diketahui, Jalan Soekarno-Hatta Km 5-Jalan Projakal setiap hari jadi biang kemacetan di wilayah utara. Penyebabnya kondisi simpang yang menyulitkan untuk kendaraan bermanuver.
“Beberapa kali kami pertemuan dengan provinsi dan BPJN, solusinya memang pelebaran simpang,” kata pria yang akrab disapa Dirman tersebut. Dia melanjutkan, BPJN bersedia melebarkan ruas jalan Soekarno-Hatta, sedangkan provinsi siap melebarkan sudut-sudut tikungan menuju Jalan Projakal yang otomatis bakal mengenai lahan SD 012 Balikpapan Utara.
Tugas pemerintah kota adalah membebaskan lahannya. “Jadi kalau SD 012 mau direlokasi sangat bagus. Berarti sejalan dengan program kita. Tinggal nanti Bappeda menyusun titik-titik mana yang harus dibebaskan. Pemprov sudah punya DED-nya, asal lahan beres bisa dimulai pelebaran,” tambahnya.
Kabar baik lainnya, dia mendapat informasi bahwa tahun ini ada pekerjaan lanjutan pengerasan jalan tembus dari Jalan Projakal Km 5 ke Jalan Pulau Balang Km 13. Jalan ini dikerjakan oleh Pemprov Kaltim. Sebagai solusi agar kendaraan besar tak lagi lewat Jalan Soekarno-Hatta. Kemudian ada juga jalan tembus MT Haryono-Jalan Soekarno-Hatta Km 8 yang dibangun pengembang perumahan Grand City. “Kalau itu semua sudah terealisasi, macet di Km 5 pasti terurai,” pungkasnya. (rsh2/k18)