Kuasai Semua Alat Musik di Pendopo

- Sabtu, 12 Januari 2019 | 07:19 WIB

Kondisi Djoko Sudiro memang terbatas. Namun, Djoko tidak berhenti belajar, mengajar, dan bersosialisasi. Meski tunanetra, dia didapuk sebagai pakar seni di Kampung Herbal Nginden Jangkungan.

GALIH ADI PRASETYO, Surabaya

SUARA khas gamelan terdengar sejak masuk mulut gang Kampung Herbal Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo. Semakin jauh masuk, suaranya makin jelas. Sumbernya berasal dari sebuah bangunan kayu. Pendapa Pusaka Budaya.

Sebanyak 15 anak sedang asyik memainkan alat musik logam itu. Sesekali seorang pria tua mengoreksi ketukan yang salah. ’’Ayo Vero, tirukan Bapak. Lihat Bapak cara mukulnya,” ujar Djoko Sudiro kepada seorang anak di samping kirinya. Dia dan bocah laki-laki itu memegang saron, salah satu alat gamelan berbentuk lempengan besi pipih.

Ya, sudah lima tahun terakhir Djoko menjadi pelatih anak-anak di Kampung Herbal. Di sela-sela kesibukan mengajar, dia masih sempat menyisakan waktu untuk anak-anak di kampungnya.

Djoko merupakan seorang penyandang tunanetra. Sejak lahir. Namun, hal itu tidak lantas membuat pria 55 tahun tersebut berdiam diri. Justru dia punya bakat luar biasa. Bermain musik, khususnya gamelan.

Dia ingat betul kali pertama memegang alat musik saat masuk sekolah dasar. Tidak ada kesulitan yang berarti bagi Djoko kecil. ’’Saya sering mendengarkan gamelan. Dari radio. Saat itulah, saya membayangkan pegang alatnya,’’ ujarnya.

Sejak awal dia memegang bonang. Sebuah alat gamelan yang berfungsi sebagai melodi. Terdiri atas 12 pencon (seperti gong kecil), dimainkan dengan dua tangan.

Kian hari permainannya semakin bagus. Terus berlangsung hingga dia menginjak SMA. Bahkan, menjadi pengajar di Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya. ”Ngajar bahasa Jawa dan gamelan juga di sana. Untuk SMP dan SMA,” kata bapak dua anak itu.

Karena bakatnya itu, dia sering tampil di berbagai daerah. Yang paling dia ingat adalah saat bermain di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) atas undangan Tien Soeharto. Lalu, saat menjadi pengiring tari di Keraton Solo. ’’Saat itu, yang tunanetra hanya saya,’’ jelasnya.

Kebiasaan meresapi setiap alunan membuat Djoko hafal betul suara alat apa yang dipukul. Tak heran saat mengajar, pendengarannya begitu peka. Dengan mudah mengoreksi kesalahan saat mengajar anak-anak. ’’Hebatnya lagi, Pak Djoko bisa main dua alat sekaligus meski jenisnya beda lho,” kata Iwan Ridwan, warga yang ikut menyaksikan latihan.

Iwan mengatakan, Djoko memang disegani banyak warga. Soal urusan seni, Djoko paling diandalkan. ”Selain ngajar anak-anak, dia mengajar bapak-bapak dan ibu-ibu di sini,” ujar pria yang juga kader lingkungan Kampung Herbal itu.

Memang pendopo milik Kampung Herbal itu digunakan banyak warga untuk berkegiatan. Contohnya, berlatih tari dan drama. Itu dilakukan saat ada acara kampung atau tamu yang bertandang.

Tenaganya pun mengandalkan warga kampung sendiri. Biasanya, bapak-bapak bertugas menabuh musik. Sementara itu, ibu-ibu menari. ”Kalau musik, Pak Djoko yang mengurusi. Beliau yang mengaransemen dan menyesuaikan dengan tari,” ujar Ketua PKK Kampung Herbal Eka Sri Lestari.

Djoko mengatakan, Pendapa Pusaka Budaya memang memberikan banyak dampak positif. Warga jadi lebih guyub satu lama lain. Anak-anak lebih mengenal musik tradisional. ”Tapi, ngajar anak-anak memang lebih sulit. Susah diatur. Nah, yang dewasa kadang keminter,” celetuknya, disambut tawa warga.

Halaman:

Editor: amir-Amir KP

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X