Kontroversi Durian di Pesawat, Boleh Bawa, Redam Baunya

- Jumat, 11 Januari 2019 | 09:19 WIB

PENUMPANG Sriwijaya Air rute Bengkulu–Jakarta sempat heboh. Lantaran pesawat dengan kode penerbangan SJ 091 mengangkut 2 ton durian. Walhasil penumpang risih, merasa tak nyaman dengan bau menyengat yang menyebar hingga ke dalam pesawat. Aksi protes disampaikan penumpang dengan menolak terbang. Bahkan saat pesawat sudah siap tinggal landas.

Kondisi ini sempat memicu terjadinya kericuhan di Bandara Fatmawati. Sejumlah penumpang mengabadikan kejadian yang berlangsung awal November 2018. Hingga video dari perseteruan penumpang dan petugas maskapai ikut viral di media sosial. Akhirnya sebagai solusi, petugas bandara menurunkan durian yang dikemas dalam karung tersebut.

Sesungguhnya, prosedur membawa barang di pesawat sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional. Terdapat beberapa daftar yang tidak diboleh dibawa dalam pesawat di antaranya alat peledak, senjata, alat-alat berbahaya seperti senjata mainan.

Kemudian, barang berbahaya atau dangerous good seperti barang yang mudah terbakar, bahan beracun yang menular, dan bahan zat berbahaya lainnya. Setiap penumpang yang diketahui membawa barang terlarang, maka petugas tidak akan ragu menyita barang tersebut. Lalu bagaimana dengan durian? Apakah termasuk dalam aturan tersebut?

Sejauh ini, belum ada peraturan pasti yang menyebutkan durian termasuk barang bawaan yang dilarang masuk dalam pesawat. Namun, akibat dari hebohnya peristiwa tersebut, Kementerian Perhubungan memberikan imbauan melalui akun Instagram resminya @Kemenhub151 yang di-posting pada 9 November 2018.

Kemenhub memberikan beberapa tips untuk masyarakat yang ingin membawa durian ke pesawat. Pertama, durian yang dibawa hanyalah isi, tidak berserta kulit, tentunya ini mengurangi volume barang bawaan. Kedua, masukkan durian ke wadah plastik kedap udara agar baunya tidak keluar. Ketiga, bersihkan bagian luar wadah plastik dari durian yang menempel. Keempat masukkan durian ke bagasi pesawat, bukan kabin.

Sementara itu, pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan, durian boleh dibawa penumpang selama dikemas baik, kedap udara, dan kedap bau. Cara pengemasan yang baik dapat mencegah bau menyengat agar tidak keluar. Sehingga, tidak mengganggu penumpang yang lain. “Sejauh bau menyengat tidak merebak ke mana-mana tidak ada masalah bawa durian di kargo,” tulis Alvin Lie dalam akun Twitter-nya, 6 November 2018.

Dia menambahkan, penumpang juga boleh membawa durian dengan jumlah yang besar. Namun, tidak melebihi kapasitas pesawat. “Selama total beban yang diangkut pesawat tidak melampaui maksimum take off weight, tidak ada pelanggaran dan tidak membahayakan,” ungkapnya.

Jadi perlu diingat, durian yang boleh dibawa dengan catatan tidak boleh menimbulkan bau. Apabila membawa durian masih dalam keadaan utuh beserta kulit, khawatir bau durian bisa pindah ke bagasi orang lain. Akhirnya justru merugikan penumpang lain. Padahal sesama penumpang sebaiknya saling menciptakan kenyamanan dan keamanan.

MEREDAM BAU

Meski memiliki bau yang menyengat, bukan berarti Anda  pasti dicekal membawa durian dalam pesawat terbang. Sebab, jika bisa melakukan pengemasan dengan baik dan meredam baunya, durian diperbolehkan saja masuk ke kuda besi tersebut. Maka dari itu, Anda perlu tahu bagaimana meredam aroma durian.

Salah satu cara pengemasan durian dilakukan M Soedibyo dari Lembaga Penelitian Hortikultura Pasar Minggu. Selain bau yang tidak tercium, cara pengemasan juga dapat mempertahankan kesegaran durian selama tiga hari tiga malam.

Caranya, terlebih dahulu memilih durian bermutu bagus. Siapkan arang kayu nangka yang ditumbuk halus sekitar 200 gram bubuk arang per buah. Bubuk ini berfungsi sebagai adsorben karena permukaan molekulnya mampu menyerap senyawa belerang yang bersifat gas dan menguap.

Selanjutnya, bubuk arang ditaburkan pada bagian dalam sabut kelapa yang sudah dibasahi air. Sabut ini dibungkus kain flanel yang siap dibalutkan di sekeliling buah sampai rapat. Lalu diikat kuat-kuat. Durian yang sudah terbungkus ini dimasukkan ke dalam kantong kertas minyak.

Setelah itu masih dibungkus dengan kantong kertas semen. Kemudian kantong plastik serta direkat menggunakan perekat plastik. Terakhir bungkusan durian ini masukkan dalam peti kayu atau tempat yang rapat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X