NUNUKAN–Lisa (31), istri pekerja migran Indonesia (PMI) yang bertani di Felda Sahabat 25, Tawau, Malaysia, tewas setelah diterkam buaya, Sabtu (29/12). Sungai yang bersebelahan dengan kebun tempat kerja suaminya jadi lokasi kejadian. Lisa yang juga berstatus PMI, tewas karena luka serius dan kehabisan darah.
Kepala Fungsi Sosial dan Budaya, Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Firma Agustina mengatakan, pihaknya hingga kini sedang menelusuri kebenaran hal tersebut. Sebab informasi yang diterima, menyangkut nasib warga negara Indonesia (WNI).
Bila benar WNI, Firma memastikan yang bersangkutan akan mendapat hak dari majikannya di perusahaan tempatnya bekerja, difasilitasi KRI Tawau. “Ya, masih kami telusuri. Kalau memang WNI, akan kami bantu akses untuk mendapatkan hak dari majikannya,” ungkap Firma.
Firma belum bisa memastikan hak yang akan didapatkan Lisa. Sebab, pihaknya belum mengetahui pasti pekerjaan Lisa yang tewas tersebut.
Apalagi sejauh ini, pihaknya juga belum mendapatkan laporan langsung oleh Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan WNI (PWNI) di Tawau, Malaysia. “Biasa kami langsung dilaporkan pejabat yang menaunginya, seperti perwakilan kepolisian hingga Satgas PWNI. Karena belum ada laporannya, kami harus pastikan dulu dengan menelusurinya. Nanti kita informasi kembali kalau sudah ada kabar terbarunya,” beber Firma.
Informasi yang didapatkan media ini, Lisa tewas dengan luka di bagian lengan kanan, paha kanan, dan patah tulang kaki kanan. Dia tewas kehabisan darah saat dirawat di Klinik Cenderawasih dan Klinik Desa Kencana di Tawau, Malaysia.
Menurut informasi yang dihimpun, Lisa tersebut berencana buang air besar di tepi sungai yang bersebelahan dengan kebun Felda Sahabat 25. Tiba-tiba dia diserang buaya. Saat bersamaan, petugas Polisi Diraja Malaysia (PDRM) yang sedang berpatroli, melihat korban. Korban pun langsung dievakuasi ke klinik terdekat. (raw/kpg/ndy/k16)