Properti Berharap Perizinan Cepat

- Selasa, 1 Januari 2019 | 06:40 WIB

SURABAYA – Penerapan sistem online single submission (OSS) belum sepenuhnya memudahkan sektor properti. Menurut Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur Danny Wahid, perizinan yang diperlukan untuk membangun properti cenderung lama.

Tahun depan, pihaknya berharap perizinan dapat dipercepat. Dengan begitu, pengusaha dapat segera mengembangkan usahanya. Pertumbuhan yang ditargetkan pun tidak mandek dan dialihkan ke tahun berikutnya. “Kalau tidak ada perubahan, target 2019 akan pindah ke 2020. Makanya, saya bilang kalau perizinan cepat, bisa cepat realisasi,” katanya, Minggu (30/12).

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk perizinan tersebut mempersulit pengembang untuk membangun rumah. Mengacu data Bank Indonesia (BI), penjualan rumah di kuartal III 2018 mengalami penurunan. Salah satu alasannya, penawaran perumahan dari pengembang terbatas. Jika dibandingkan kuartal sebelumnya, penjualan rumah turun 14,47 persen (quarter-to-quarter/qtq). Penurunan penjualan terjadi pada semua tipe rumah.

Danny menuturkan, perumahan semestinya mempunyai potensi besar untuk selalu tumbuh. ”Pertumbuhan penduduk ada, orang dewasa butuh rumah. Tidak ada namanya perumahan tidak laku. Tinggal bagaimana mekanisme dan aturannya berjalan,” ungkapnya.

Sementara itu, rumah landed house masih menjadi incaran pembeli. Permintaan, baik rumah primer maupun sekunder, masih tinggi. Meski demikian, apartemen juga tetap diminati, terutama yang memiliki konsep superblok.

Chief of Corporate Relation Brighton Indonesia Widjaja Santoso mengatakan, suplai rumah primer terutama datang dari luar Surabaya. Suplai yang tinggi tersebut didukung keberadaan infrastruktur. Respons pasar terhadap rumah primer juga positif. Bahkan, untuk segmen tertentu, permintaannya tinggi. Terutama dengan harga di bawah Rp 1 miliar. ”Saat ini, pembeli, baik dari investor maupun end user, memiliki kecenderungan sama, fifty-fifty,” ucapnya. (ell/jpg/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X