SAAT ini, banyak ditemukan tempat makan yang menjual ayam bakar. Namun, pada umumnya menu yang dihadirkan sudah terlalu biasa. Jika Anda ingin mencoba varian berbeda, ayam bakar taliwang bisa jadi pilihan. Makanan khas Lombok ini begitu kaya rempah-rempah dan terkenal dengan rasa pedasnya.
Bumbu yang digunakan hampir mirip seperti sambal gami. Yang membedakan hanya tambahan rempah seperti kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, cengkih, dan kayu manis. Untuk menambah rasa gurih, tambahkan santan secukupnya. Jenis cabai yang dipakai yaitu cabai merah besar dan rawit. Walhasil, rasa ayam bakar taliwang sangat kentara akan rempah-rempah, rasa pedasnya masih bisa dinikmati. Gurihnya santan juga terasa saat digigit. Tekstur daging sangat lembut saat dipotong karena telah diungkep lebih dulu.
Chef Sugeng Santoso memberikan tips untuk membuat menu ayam bakar ala rumahan. Contoh paling sederhana membuat ayam bakar kecap. Jika menggunakan ayam mentah, perhatikan jarak antara ayam dan bara api. Usahakan jangan taruh ayam terlalu dekat dengan bara api karena bisa menyebabkan bagian luar ayam overcooked. Untuk pemula, cara paling aman jika ingin membuat ayam bakar memang dengan cara ungkep.
“Kalau kita pandai mengatur jarak antara bara api dengan bahan yang dibakar, hasilnya pasti bagus karena untuk ayam yang awalnya mentah, nantinya daging akan terasa manis,” ungkap pria yang sudah terjun di dunia dapur sejak 27 tahun silam itu. Jarak ideal bara api dengan bahan sekitar 5–20 sentimeter. Namun, semua kembali lagi pada tingkat panas bara api.
Jika Anda masih bingung soal bumbu dasar, Sugeng memberi tips olahan bumbu sederhana. Dia menyarankan untuk menggunakan bumbu putih yakni perpaduan bawang merah, bawang putih, dan jahe. Bisa juga menambahkan ketumbar bubuk agar menghasilkan aroma harum.
Perlu dicatat, ketika sedang membakar dan ingin mengoles kecap atau saus, dianjurkan untuk mengolesnya kurang lebih satu menit sebelum diangkat. Kecap untuk olesan juga dianjurkan untuk dicampur dengan sedikit minyak karena sifatnya mengangkat dan mengikat warna. Kalau dicampur air, lebih mudah pudar karena air terkena api bisa kering.
“Jangan mengoles saat asyik membakar. Itu justru memancing api cepat menyebar. Selain itu, warna ayam berpengaruh. Biasanya cenderung jadi agak gosong karena kebanyakan olesan kecap atau saus tadi. Setelah dioles, bolak-balik saja sebentar sebelum diangkat. Nantinya olesan pasti meresap. Itu juga bertujuan supaya tekstur luar jadi bagus dan tidak keras. Warnanya juga jadi lebih menarik,” ungkapnya.
Tak perlu khawatir jika Anda tidak memiliki arang dan alat untuk membakar di rumah. Sugeng menyarankan untuk memakai teflon atau double pan. Jika menggunakan kedua alat tersebut, proses mengoles kecap atau saus bisa dilakukan di tengah-tengah memasak karena ayam tidak bersentuhan langsung dengan api. Namun, ada perbedaannya pula.
“Makanan itu lebih enak yang dibakar dengan bara karena muncul aroma smokey, sedangkan jika menggunakan teflon atau double pan, proses rejuice-nya akan mengganggu rasa karena bahan hanya terpaku di situ saja dan akan meresap lagi ke bahan yang dibakar. Juicy itu kan datang dari lemak ayamnya walau enggak semua. Kalau dibakar di atas bara api, lemaknya menetes, jadi yang ada hanya aroma smokey,” jelasnya lagi. (*/ysm*/rdm2/k16)