IKAN dori terkenal dengan tekstur lembutnya. Rasanya juga khas. Dapat diolah menjadi apa saja. Sering dijumpai di buku menu restoran atau rumah makan kelas atas.
Tak terkecuali hidangan chinese food. Chef Jasminto dari Restoran Chiang Palace Hotel Bumi Senyiur Samarinda membuat kreasi dori. “Ini sederhana sekali. Ikan dori kita fillet kemudian digoreng tepung. Nah, yang jadi kunci itu sausnya,” ujar koki yang akrab disapa Jas itu.
Ada sensasi unik saat menyantap hidangan yang dia beri nama fish lau de sauce tersebut. Di atas ikan, disiram cacahan mangga dan saus yang terbuat dari gula, semacam acar. Jas menggunakan mangga yang tumbuh di tanah Kalimantan. “Sebab mangga orang sini dengan mangga di Jawa itu beda. Lebih asam yang di sini,” terangnya. “Biar ada ciri lokal,” lanjutnya.
Terakhir, ada taburan kacang tanah yang diulek kasar. Masih ada tekstur. Dari penampilan, tampak kuah kecokelatan menutupi dasar piring saji. Kuah yang berasal dari acar mangga dan gula. Melihat cacahan mangga, terbit perasaan menggugah.
“Ini makanan chinese. Saya kasih nama lau de sauce, lihat di kata lau, itu kan identik nama chinese. Meski asal nama terinspirasi dari sesama rekan di dapur,” papar Jas kemudian tertawa.
Ketika dicicipi, renyahnya dori goreng tepung berpadu dengan asam mangga, manis gula, pedas, dan gurih kacang. Nano-nano, tapi rasanya tetap satu. Pria yang sudah 35 tahun berpengalaman sebagai koki itu paham bagaimana membuat aneka rasa tetap menyatu di lidah.
“Saya memilih kacang tanah karena itu yang paling pas. Sebenarnya bisa dengan kacang mete, tapi rasanya enggak akan menyatu,” ungkap Jas.
Olahan dori itu cocok disantap sebagai menu makan siang atau malam. Sebagai sarapan pun tak masalah. Jas menyebut sah-sah saja jika dikonsumi kapan pun, sesuai selera.
Masih ada rasa yang tertinggal usai menyantap fish lau de sauce. Sensasi asam, manis, gurih, dan pedas begitu melekat. Jas menyebut inspirasi olahan bisa datang dari mana saja. Umumnya dia mengandalkan pengalaman di bidang masakan.
Menu tersebut dapat Anda cicipi di Chiang Palace, Hotel Bumi Senyiur, Samarinda. “Meski belum ada di buku menu, bisa langsung dipesan. Ini menu perkenalan,” sebut Marketing Communications & Public Relations Carollyne Yevado Tohjoyo. (*/rdm2/k16)