SAMARINDA - Pemprov Kaltim terus berupaya mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM). Pasalnya, sektor Industri berperan penting dalam pembangunan perekonomian di suatu daerah. Tidak hanya mencari sentra baru, namun industri yang sudah tidak beroperasi juga akan dievaluasi agar lebih optimal.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltim, Fuad Asaddin mengatakan, saat ini pengembangan kawasan industri sangat penting. Apalagi pengembangan kawasan-kawasan industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di kabupaten/kota.
“Saat ini, kita melakukan identifikasi dan inventarisasi terhadap kemungkinan pengembangan kawasan-kawasan industri, terutama IKM,” katanya, Rabu (31/10).
Pihaknya akan membuat suatu kawasan atau sentra-sentra industri yang akan dikembangkan. Untuk menentukan pengembangan kawasan industri tersebut dibagi berdasarkan wilayah, yaitu wilayah pertama meliputi Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Paser, dan Berau. Sementara untuk wilayah kedua, yaitu Samarinda, Bontang, dan Kutai Timur. Untuk wilayah ketiga meliputi Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.
“Kita juga akan menentukan induk pengembangan kawasan IKM tersebut. Kemudian melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi pengembangan kawasan maupun sentra industri IKM di masing-masing wilayah,” tuturnya.
Selain membuat kawasan-kawasan baru, pihaknya juga akan mengevaluasi pabrik-pabrik yang belum optimal. Khususnya yang pernah beroperasi tetapi karena sesuatu hal akhirnya berhenti. Padahal pabrik tersebut potensial dalam rangka pengembangan industri di Kaltim. Contoh pabrik karet di Marang Kayu, Kutai Kartanegara.
“Industri kecil dan menengah memiliki peran yang strategis dalam perekonomian. Itu terlihat dari kontribusi yang cukup signifikan dalam menyediakan lapangan kerja dan lapangan usaha,” ujarnya. Dia menjelaskan, IKM juga merupakan suatu unit usaha yang banyak dikelola masyarakat dan tersebar di kabupaten/kota.
Pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis dalam mendukung pertumbuhan sektor IKM. Industri kecil harus ditingkatkan secara signifikan dalam rantai suplai industri prioritas, sehingga terjalin kemitraan yang strategis antara industri kecil, menengah dan besar. “IKM harus ditumbuhkan secara cepat dalam rangka mengisi persebaran industri di berbagai wilayah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan, dalam lima tahun ke depan akan ada 20 ribu IKM baru, dan 4.500 wirausaha menengah baru, serta sebaran sektor IKM Jawa sebesar 60,34 persen dan luar Jawa menjadi 39,66 persen. "Kita di Kaltim sangat penting mengembangkan IKM. Namun, diperlukan upaya serius untuk menumbuhkannya,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k15)