PROKAL.CO,
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie terus bikin gebrakan. Demi kemajuan provinsi muda di utara Kalimantan itu.
TERANYAR, Senin (2/7), Gubernur melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar. Sedianya, Gubernur dijanjikan langsung bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan. Namun, mendadak batal karena Menteri Jonan turut mendampingi kunjungan presiden ke Sulawesi Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur membawa misi. Demi terus menggeliatkan perekonomian daerah.
Saat itu, Gubernur menyampaikan, hasil pertemuan merupakan tindak lanjut dari meeting sebelumnya. Terkait kuota produksi batu bara di Kaltara yang dikurangi. Jika sebelumnya hanya perbincangan sekilas, kali ini Gubernur lebih serius sekaligus menyerahkan surat permohonan resmi.
Dalam surat tersebut, tegas Gubernur, dirinya memohon kepada menteri ESDM untuk mengembalikan kuota produksi batu bara provinsi ke kuota 2017. Yakni, 12.500.000 ton. Disampaikan, pada 2018, kuota produksi batu bara di Kaltara diturunkan menjadi sekira 9,3 juta ton. Hal ini banyak berpengaruh pada perekonomian di daerah. Termasuk mengakibatkan turunnya penerimaan Kaltara dari dana bagi hasil royalti batu bara.
Tak hanya itu, Irianto mengatakan, diturunkannya kuota batu bara juga berdampak pada PHK karyawan perusahaan di sektor ini. Serta mengganggu komitmen perusahaan batu bara terhadap mitra pembelinya. Baik yang di dalam maupun luar negeri. "Dampak lainnya, sekaligus menurunkan nilai ekspor dari Kaltara, serta dapat mengganggu atau menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi, maupun kegiatan ekonomi masyarakat lokal," ungkapnya.
Melalui Wamen ESDM, kata gubernur, permohonan tersebut segera di-follow up. Apalagi dalam kesempatan itu turut dihadiri beberapa pejabat eselon di Kementerian ESDM. Dijanjikan dalam waktu yang tidak lama segera ada jawaban.