Wabup Resmikan PLTS di Tiga Kampung

KALTIM

Senin, 30 April 2018 10:38

TERUS CARI SOLUSI: Wakil Bupati Agus Tantomo (ketiga kanan) mengharapkan PLTS tiga kampung yang diresmikan memenuhi kebutuhan masyarakat.

TANJUNG REDEB – Wakil Bupati (Wabup) Agus Tantomo meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang berada di tiga kampung, pekan lalu. Yakni, Kampung Merabu, Long Beliu, dan Teluk Sumbang. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Berau dan Millenium Challenge Account Amerika (MCA) Indonesia dan Akuo Energy dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik di Bumi Batiwakkal.

PLTS Merabu berkapasitas sebesar 311 kWp. Berikut, PLTS Long Beliu 518 kWp dan PLTS Teluk Sumbang 414 kWp. PLTS ini menggunakan sistem hybrid yang seluruhnya dikendalikan melalui energy storage sistem yang didesain oleh Akuo Energy. Dengan masa pengerjaan selama satu tahun. Mulai Februari 2017 hingga April 2018.

Wabup Agus Tantomo memberikan apresiasi atas program yang telah dijalankan ini. Pasalnya, pembangunan PLTS ini sejalan dengan program pemerintah daerah dalam pemenuhan energi listrik di setiap kampung.

“Dengan kondisi anggaran yang menurun, serta kewenangan yang sudah berada di pemerintah provinsi, pemerintah daerah harus mencari solusi dalam pemenuhan tersebut. Salah satunya dengan menggandeng pihak swasta,” katanya.

Agus menyampaikan, pemenuhan listrik ini bukan hanya merupakan sebuah kebutuhan saja tapi hak yang harus dinikmati oleh seluruh masyarakat. Dan inilah tugas pemerintah untuk memenuhi kepada masyarakat.

“Dari informasi yang sama terima, Berau mendapat program yang paling besar dalam pembangunan PLTS ini, kalau ditotal mencapai 1,2 mWp. Saya sangat terima kasih kepada MCA-I,” lanjutnya.

Agus Tantomo mengatakan, pemerintah saat ini terus memenuhi kebutuhan listrik ini hingga bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di Bumi Batiwakkal. Saat ini, dari 100 kampung, 65 sudah teraliri listrik oleh PT PLN. Sementara 45 sisanya masing belum menikmati layanan PLN, hanya menggunakan sumber listrik pribadi, seperti genset.

“Diharapkan agar masyarakat bisa menumbuhkan rasa memiliki, sehingga ada kepedulian untuk sama-sama menjaga. Karena dari pengalaman kita, pembangunan seperti ini hanya dinikmati 3 tahun, setelah itu banyak muncul masalah. Apabila bisa sama-sama menjaga, pasti dapat kita nikmati dalam jangka panjang,” pungkasnya. (hms5/k8)