SAMARINDA- Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) Jalan Cipto Mangunkusumo Samarinda Seberang, Rabu (23/8) lalu menutup orientasi mahasiswa baru (Omaru). Acara yang diikuti oleh 1.523 mahasiswa baru (Maba) ini seperti tahun sebelumnya dilaksanakan di lingkungan Yonif 611/Awang Long Kompi C dan A Jalan Cipto Mangunkusumo Samarinda Seberang.
Kegiatan Maba dari 23 progran studi (Prodi) Polnes yang biasa disebut pembinaan mental kepribadian dan fisik (Bimentalsik) dijadwalkan selama 3 hari dimulai Senin (21/8) lalu. Penempaan oleh anggota TNI itu bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan, pembinaan mental, kepribadian dan jiwa religius. Terutama menumbuhkan rasa cinta tanah air, nasionalis, dan bela negara. Agar saat masuk perkuliahan yang padat jadwal tersebut, bisa dilalui dengan mental sportif.
“1.523 Maba yang mengikuti Omaru kali ini adalah para mahasiswa yang beruntung. Karena dari 4.500 pendaftar di Polnes yang diterima hanya 1.750 saja. Jadi harus bersyukur dan harus melaksanakan berbagai kegiatan sebagai mahasiswa dengan sebaik mungkin. Terutama menyelesaikan Bimentalsik oleh TNI ini dengan sungguh-sungguh,” jelas Direktur Polnes, H Ibayasid, didampingi Direktur (Wadir) 3 Bidang Kemahasiswaan, Said Keliwar dan Humasnya, Sukarni.
Ibayasid menambahkan, saat kuliah di kampus vokasi ini tidaklah mudah dan cukup berat serta panjang. Karena lebih banyak praktik 60 persen dan teori 40 persen. Namun kesukaran sebagai mahasiswa bergelar pasca sarjana (D4) bisa ditempuh 4 tahun serta Diploma 3 tahun itu bisa dilalui secara mudah dengan belajar serius.
Materi yang diajarkan pada Maba yang berbeda suku, agama dan budaya selama 3 hari itu juga ada edukasi wawasan kebangsaan, bahaya narkoba. Selanjutnya membudayakan cinta almamater dan kebersamaan dalam keberagaman serta pengenalan kampus yang seluas sekitar 10 hektar lebih ini.
“Pendidikan di Polnes ini kami cetak tidak hanya sebagai mahasiswa saja, tetapi mereka diarahkan agar bisa aktif dalam berbagai bidang organisasi yang ada di Polnes. Seperti akademik, olahraga, budaya UKM. Agar mereka mampu membentengi diri dari pengaruh negatif paham radikal dari luar kampus,” beber Ibayasid.
Said Kaliwar memaparkan Omaru Bimentalsik juga ada baris-berbaris dan diselingi games seru yang tentunya untuk edukasi melatih kerja sama antar peserta. Dalam kegiatan tersebut juga tidak ada perpeloncoan atau sistem bully yang dilarang, karena berdampak negatif bagi perkembagan jiwa Maba.(hry)