PROKAL.CO,
SAMARINDA – Kesabaran ada batasnya. Tak tahan lagi disandera sejak kapal mereka dicegat di Perairan Sulu, Filipina Selatan, 20 Juni lalu, Muhammad Sofyan (28), anak buah kapal (ABK) TB Charles milik PT Rusianto Bersaudara, nekat melarikan diri pada Rabu (17/8) dini hari Wita.
Kabar itu dikonfirmasi langsung oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. "Saya harus kroscek kembali. Saat ini saya belum bisa memastikan berapa orang (WNI yang kabur, Red). Tapi, saya dengar satu orang berhasil melarikan diri," kata Gatot.
Yang menarik, Gatot akan ada "sesuatu" dalam satu atau dua hari ke depan. Sayang, dia belum mau memerincikan. "Saya hanya bisa katakan bahwa dalam waktu dekat. Saya belum bisa memberikan komentar karena belum ada kepastian. Tapi, mudah-mudahan (pekan ini, Red)," jelas mantan KSAD itu.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi lebih gamblang. Dia mengisyaratkan bahwa tidak lama lagi para sandera akan dibebaskan. "Doakan saja. Dalam waktu dan tidak akan lama lagi saudara-saudara kita segera bebas. Intinya, yang ingin saya tekankan di sini adalah setiap jam dan hari, pemerintah berupaya keras untuk membebaskan seluruh saudara kita," jelas Retno.
Berdasar informasi, Sofyan ditemukan oleh penduduk setempat saat tersangkut jaring ikan di sekitar Pantai Barangay Bucal, Kota Luuk, Sulu, Filipina Selatan, kemarin sekitar pukul 07.30 waktu setempat.
Kabarnya, Sofyan tak sendiri. Dia kabur bersama tiga rekannya pukul 01.00 setempat saat para penjaga tertidur. Begitu tiba di tepi laut, mereka memutuskan berenang. Hal itulah yang membuat Sofyan terpisah dengan ketiga rekannya, yang hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi identitas dan keselamatannya tersebut. Yang jelas, Sofyan saat ini telah berada dalam perlindungan polisi Filipina.