MANCHESTER – Jose Mourinho sudah cukup memberi euforia dini bagi Manchester United. Dengan 2,19 poin per game Premier League-nya, Mourinho lebih baik dari Sir Alex Ferguson. Bahkan, hanya Mourinho yang bisa menyamai Ferguson sebagai sosok pemberi lebih 90 poin bagi klubnya.
Nah pertanyaannya, mampukah Mourinho menjawab dengan mengembalikan kejayaan Setan Merah—julukan United—seperti kekuasaan Ferguson yang sudah berakhir tiga musim lalu? ''Saya butuh pemain yang juga dapat merasakan keinginan itu (menjadi klub juara),'' sebut Mourinho, dalam konferensi pers pertamanya.
Mourinho memulai misi tersebut begitu dia resmi menjalin kerja sama selama tiga musim ke depan terhitung per Jumat pagi waktu setempat atau Jumat sore kemarin Wita (27/5). ''Dan, saya sudah tidak sabar menunggu 7 Juli saat sudah mulai kembali kerja di lapangan,'' lanjutnya.
Eits, tunggu dulu. Sebelum menjejakkan kaki untuk kali pertama di Carrington—kamp latihan United, masih ada tugas mahaberat yang menunggu Mourinho. Ya, tugas yang mahaberat karena Louis van Gaal saja dinilai gagal melakukannya dalam dua musimnya berkuasa di United.
Restorasi skuad, ya itulah tugas terberat bagi mantan pelatih Chelsea itu sebelum memulai musim pertamanya di Old Trafford—homeground United. Bekal belanja GBP 200 juta (Rp 3,97 triliun) untuk bursa transfer musim panas nanti sudah diberikan CEO United Ed Woodward.
Dilansir dari Manchester Evening News, dua bulan lalu pria yang dikenal dengan julukan The Special One itu sudah menginventarisasi sisi-sisi permainan mana saja yang jadi kelemahan klub pengoleksi 20 gelar juara Premier League tersebut. Ada empat sisi permainan yang jadi titik lemah United.
Pertama, di posisi bek tengah. Terlemah, kedua di posisi gelandang yang biasanya diperankan Marouane Fellaini, Bastian Schweinsteiger, dan Ander Herrera. Tanpa harus menduga adanya like and dislike kepada Juan Mata, gelandang kanan juga masuk dalam penilaian buruk Mourinho.
Dan terakhir, lini depan United yang saat ini sedang demam Marcus Rashford pun tidak lepas dari salah satu bagian dari restorasi pelatih berkebangsaan Portugal itu. ''Saya akan mencoba memberi segalanya supaya United berjalan pada trek sesuai dengan yang kami inginkan,'' kata pelatih yang sudah lima bulan terakhir ini menganggur setelah The Blues—julukan Chelsea—memecatnya per 18 Desember lalu.
Restorasi di posisi bek tengah yang akan jadi fokus utama Mourinho. Van Gaal pada musim ini lebih sering memercayakan posisi tersebut kepada duet Chris Smalling dan Daley Blind. Hanya, dua pemain tersebut memiliki kelemahan utama sebagai pemain di jantung pertahanan.
Angka 61,3 persen kegagalan dalam duel udara menunjukkan Blind sebagai salah satu titik lemah saat United menghadapi bola-bola lambung. Sedangkan, Smalling lebih lemah dalam mengontrol bola. Makanya, 40 persen dari total anggaran GBP 200 juta itu hanya untuk membenahi lini pertahanan.
Demi memboyong John Stones dari Everton dan Raphael Varane dari Real Madrid kocek senilai GBP 80 juta (Rp 1,58 triliun) untuk dua pemain itu. Demi bagusnya Stones dalam duel udara, United memberi tawaran GBP 45 juta (Rp 893,4 miliar). Lalu, GBP 35 juta (Rp 694,9 miliar) sisanya untuk kontrol bola Varane.
Dari daftar buruan Mourinho hanya Stones pemain yang tidak memiliki kedekatan dengan pelatih 66,01 persentase menangnya sepanjang melatih itu. Varane, Willian, dan Zlatan Ibrahimovic adalah mantan anak buah Mourinho, dan ketiganya berpotensi untuk menjadi gerbong di belakang Mourinho.
Willian dan Mourinho sudah bersama sejak musim panas 2013 lalu. Sama-sama punya insting menyerang dari sisi kanan bagus, Willian lebih punya kecepatan apabila dibandingkan dengan Mata. Melihat tren permainan Chelsea ataupun Real yang lebih banyak menyerang dari sisi sayap, maka Willian pilihan terbaiknya.
Terlepas dari ketiga nama di atas, kedatangan Ibrahimovic yang paling ditunggu. Ibra diharapkan bisa menambah daya dobrak United. ''Mengembalikan klub ini sebagai klub raksasa sekarang ada di tangan saya,'' koar pelatih dengan tiga gelar juara Premier League itu.
Meski begitu, tantangan ada di depan Mourinho. Minggirkan dulu citra Mourinho yang kerap kali menjadi pancingan bagi bintang besar setuju dengan tawaran bergabung di klubnya. Ingat, Everton sudah dua musim terakhir ini menggantungkan asa Mourinho untuk mendapatkan Stones.
Walaupun hanya jadi pilihan ketiga di Los Blancos––julukan Real, Varane paham benar jika Zinedine Zidane sebagai sesama orang Prancis tidak akan meninggalkannya musim depan. Real sudah menolak tawaran pertama United. Tawaran kepada Willian ke Chelsea pun ditolak klub yang akan diasuh Antonio Conte musim depan itu.
Daily Mail menyebut, winger berkebangsaan Brasil itu menjadi bagian di dalam proyek Conte musim depan. Kabar terbaru malah menyebut pemain yang memiliki ciri khas rambut kribonya itu bersedia mematuhi kontraknya sampai musim panas pada 2018 mendatang dengan satu syarat.
Roman Abramovich mesti menyetujui tuntutan kenaikan gajinya dari GBP 85 ribu (Rp 1,68 miliar) per pekan menjadi GBP 120 ribu (Rp 2,38 miliar) per pekan. Poin-poin pengganjal restorasi Mourinho tersebut diprediksi Thierry Henry bakal mudah diatasi di bursa transfer nanti.
Sejak melatih Chelsea, Inter Milan, Real, lalu kemudian kembali lagi ke Chelsea, Mourinho selalu berhasil mendatangkan pemain bintang ke dalam klubnya. Minim satu pemain berlabel bintang. Musim lalu, nama besar Mourinho bisa memengaruhi Pedro Rodriguez untuk menolak tawaran Van Gaal dan beralih ke London Biru.
Dalam analisisnya di program Sky Sports News HQ, mantan pemain Arsenal dan Barcelona itu menyebut Mourinho-lah jawaban dari susahnya United memboyong satu pun pemain bintang musim lalu. ''Sekarang, dengan Mourinho, siapa pun pemain besar, United tinggal tunjuk saja,'' tegas Henry. (ren/jpnn/bby/k11)