PENYERANG Real Madrid El Buitre, julukan Emilio Butragueno, memiliki andil besar memindah tradisi lokasi fiesta para Madridista. Dari Fuente de Neptuno ke Plaza de Cibeles. Dan, pertukaran itu terjadi pada akhir 1980-an.
El Pais menulis dua momen penting saat Madridista akhirnya lebih memilih menggelar pesta di Plaza de Cibeles. Pertama, saat merayakan kemenangan Spanyol atas Denmark 5-1 pada babak 16 besar di Piala Dunia 1986. Di laga tersebut Butragueno yang merupakan idola Madridista mencetak empat gol.
“Madridista bernyanyi untuk kejayaan El Buitre di Plaza de Cibeles. Mereka menceburkan diri di air mancur sampai pagi,” tulis El Pais. Sayangnya, di babak perempatfinal Piala Dunia 1986, Spanyol kalah dalam drama adu penalti oleh Belgia dengan skor 5-4.
Momen kedua adalah saat Real melakukan pembalasan dendam kepada Bayern Muenchen di perempatfinal European Cup, nama lawas Liga Champions, 1987–1988. Semusim sebelumnya di semifinal European Cup, Real dijinakkan Bayern. Dan, sejak itu fiesta Madridista selalu dilangsungkan di Plaza de Cibeles.
Nah, fans Atletico yang merasa lokasi selebrasinya dikuasai Madridista memilih mencari tempat baru. Kemudian pada 29 Juni 1991 saat Atletico menang 1-0 di final Copa del Rey atas Mallorca, arak-arakan fans Atletico memutuskan berbasah-basahan di Fuente de Neptuno sebagai acara perayaan.
Jika ditarik dari sisi histori, dua patung di Fuente de Neptuno dan Plaza de Cibeles didesain orang yang sama, Ventura Rodriguez. Di bawah Raja Carlos III yang berkuasa pada abad ke-18, Rodriguez mendesain beberapa tetenger untuk ibu kota Spanyol itu.
Di Fuente de Neptuno berdiri megah patung dewa laut dalam mitologi Romawi Neptunus. Neptunus dipahat menggenggam trisula serta menaiki kereta yang ditarik sepasang kuda berekor ikan.
Sedang di Plaza de Cibeles, terdapat patung dewi bumi dan kesuburan mitologi Phrygian Cybele. Cybele mengendalikan kereta yang ditarik dua singa.
Dan, jarak Fuente de Neptuno dan Plaza de Cibeles hanya 500 meter. Jika Anda berjalan dari Cibeles ke Neptuno atau sebaliknya kira-kira hanya membutuhkan waktu enam menit.
Menurut El Pais Atletico yang pertama kali memakai Cybele dalam trofi perayaan ulang tahun emasnya pada 1953. Atletico yang menggelar turnamen segitiga bersama Athletico Bilbao dan Wacker Vienna, memahatkan patung Cybele di atas trofi tersebut.
Karena Cybele sudah dipakai Atletico lebih dahulu, Real mencari simbol lain. Pada 1977, Real merayakan ulang tahunnya ke-75. Ada tiga tim yang diundang ketika itu.
Yakni Real, timnas Argentina, timnas Iran, dan klub Aljazair Moulodia Chaabia Oujda. Di partai puncak, Real menantang Argentina dan meraih kemenangan 1-0 berkat gol Vicente Del Bosque pada menit ke-83.
Dalam trofi perak yang diterima Real tersebut, terdapat patung Neptunus. Dari situlah Neptunus sempat identik dengan Real. Sebelum akhirnya Butragueno menggeser ikon Real. Dari Neptunus ke Cybele. (dra/jpnn/bby/k8)