JAKARTA - Pelemahan harga minyak mentah dunia menjadi acuan ekspansi PT Garuda Indonesia. Maskapai pelat merah itu memastikan, akan menambah 23 armada baru tahun ini. Seperti diketahui, sejak 2015 lalu harga minyak dunia terus melorot, dan saat ini enggan beranjak dari level USD 30 per barel. Imbasnya, harga avtur pun ikut turun.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Arif Wibowo menuturkan, situasi itu memberi dampak positif bagi perseroan. Pasalnya, dengan turunnya beban operasional dari bahan bakar, Garuda dapat melakukan ekspansi sepanjang tahun ini.
“Ini sangat membantu, karena kan kalau harga minyak turun, kita melakukan ekspansi. Maka membantu kita untuk berekspansi yang aman, tahun ini kita menambah 23 pesawat,” ucap Arif di Jakarta, Sabtu (30/1) lalu.
Dari 23 armada baru yang akan didatangkan, 15 di antaranya akan digunakan Garuda Indonesia. Sedangkan delapan sisanya akan digunakan untuk anak perusahaan, PT Citilink Indonesia. Sementara saat ini, Garuda baru saja mendatangkan Boeing 777 untuk melayani rute ke Timur Tengah, Eropa, dan Jepang.
“Jadi, kami baru mendatangkan pesawat Boeing 777. Ini menjadi pesawat ke-10 yang kami punya (Boeing 777). Pesawat ini akan memperkuat rute-rute yang sudah ada, seperti ke Timur Tengah, Eropa, dan Jepang,” terang dia.
Sementara itu, terkait target kinerja tahun ini, Arif menyebut, Garuda akan mengejar pertumbuhan di hingga menyentuh 27,5 juta penumpang. Sedangkan Citilink, kata dia, diproyeksikan mengangkut 13 juta penumpang.
“Jadi, kira-kira totalnya 40 juta. Tahun lalu, penumpang kami hampir 25 juta, Citilink 10 juta. Jadi, tumbuhnya signifikan dibanding tahun sebelumnya,” ujar dia.
Sementara itu, untuk persaingan, Arif memperkirakan Garuda dan Citilink akan mampu meraup 50 persen pangsa pasar tahun ini. Target itu lebih besar dari realisasi market share pada tahun lalu, yang hanya 44 persen.
“PR kita, bagaimana bersaing di global. Kalau domestik sudah jelas. Garuda dan Citilink, market share 44 persen tahun lalu, tahun ini target 50 persen. Untuk itu, kami akan melakukan ekspansi. Selain Tiongkok, kami juga melakukannya ke Timur Tengah,” ungkapnya. (ant/man/k15)