MASYARAKAT Samarinda memang doyan ikan. Tak heran, kota ini setiap hari kedatangan sekitar 50 ton ikan. Baik ikan laut, maupun ikan air tawar. Otomatis, perputaran uang karena ikan mencapai ratusan juta, bahkan miliaran rupiah per hari.
Di antara ragam ikan yang datang, ada beberapa ikan favorit, khususnya ikan laut. Ikan layang masuk dalam daftar bahan makanan pemicu inflasi. Hal ini menunjukkan betapa ikan laut itu digemari. Di Samarinda, umumnya ikan layang dijual pada kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram, bergantung dengan ketersediaan di pasaran.
Itu sebabnya, agen ikan laut lebih dicari para pengecer ketimbang agen ikan sungai. “Kebanyakan memang ikan layang dan ikan tongkol. Tapi, masih banyak ikan lainnya,” terang salah seorang agen ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili, Usman.
Di PPI Selili ada 15 agen ikan laut dan 12 agen ikan sungai. Ikan laut lebih digemari, kata Nanang Budi Hartoyo, agen ikan. "Tapi, ikan sungai tetap menguntungkan karena stoknya cenderung selalu aman dibandingkan ikan laut. Pembeli juga banyak,” ucapnya. (*/nyc/kri/k8)