PROKAL.CO,
SENDAWAR - Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) di Cagar Alam Kersik Luway Kecamatan Sekolaq Darat merupakan salah satu spesies anggrek yang dilindungi. Kawasan tersebut, maskot flora Kaltim dan khususnya Kubar. Kini keberadaannya terancam punah.
Wabup Kubar Didik Effendi mengatakan, anggrek hitam terancam punah. Disebabkan kebakaran hutan di kawasan Cagar Alam Kersik Luway. Kebakaran di kawasan hutan seluas 5.000 hektare tersebut sudah tiga kali terjadi. Pertama 1987-1988, kedua 1997-1998, dan ketiga pada 13 September 2012.
Pemkab Kubar, melalui jajaran pemadam kebakaran (PMK) dalam membantu proses pemadaman api saat terjadi kebakaran di lokasi tersebut. Lantaran jalan belum bisa di lewati truk PMK karena kondisi berpasir tebal mencapai setengah ban truk PMK. ”Kalau dipaksakan dan bermuatan sekitar 5.000 liter air, pasti ambles,” ungkap Wabup.
Pemkab, berupaya melakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia (Kemenhut RI) dalam pembuatan badan jalan di lokasi tersebut. Rencananya dengan menggunakan anggaran APBD Kubar. Namun sampai saat ini tidak diperbolehkan Kemenhut RI.
Inilah dilema Pemkab Kubar, lokasinya di kawasan Kubar sendiri. Namun yang menentukan kebijakan pihak pusat. ”Pembangunan badan jalan dalam upaya menjaga keberadaan, melestarikan cagar alam tersebut,” ujarnya.
Faktor lain anggrek hitam terancam kepunahan, disebabkan apabila terus diburu kolektor anggrek, mulai beralih fungsinya hutan untuk perkebunan dan pemukiman. ”Seluruh lapisan masyarakat diminta bersama-sama melestarikan, menjaga kelangsungan hidupnya. Terutama habitat aslinya,” imbau Wabup.
Selain anggrek hitam dalam kawasan Cagar Alam Kersik Luway juga hidup puluhan hewan dan spesies anggrek, di antaranya kantung semar. (hms6/waz/k9)