PROKAL.CO, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie mengarahkan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk membantu meringankan beban para korban gempa bumi di pesisir utara Sulawesi. Dalam hal ini, daerah terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala.
"Pemprov Kaltara akan membantu semampu dan sekuat yang ada, sehingga para korban bencana, termasuk pengungsi dari Palu dan Donggala dapat melewati kesulitannya itu," kata Irianto, Minggu (30/9).
Pemprov Kaltara juga berharap instansi terkait dapat secepatnya berkoordinasi dengan jajaran TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB dalam hal jenis bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. "Berikan bantuan yang memang dibutuhkan para korban gempa di sana. Semoga hal ini akan meringankan beban yang mereka alami," jelas Irianto.
Gubernur juga mengaku telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Mendagri dan jajaran BNPB mengenai kondisi terkini di Palu dan Donggala. Pertemuan itu terjadi di Balikpapan, Sabtu (29/9).
"Salah satu kesulitan untuk menyalurkan bantuan ke lokasi bencana adalah jalan yang rusak, bandara pun tak bisa didarati pesawat berbadan besar. Namun, diupayakan lewat pesawat kecil dan helikopter juga pesawat TNI," urainya.
Koordinasi dan komunikasi dengan jajaran TNI, BNPB, Polri, dan Basarnas harus segera dilakukan. Mengingat, Kepala Staf Kepresiden RI Jenderal (Purn) Moeldoko juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa jajaran TNI, BNPB, dan institusi terkait lainnya siap mengakomodasi bantuan yang datang dari pemerintah daerah maupun masyarakat.
Gubernur juga mengapresiasi langkah institusi yang telah menjalankan upaya pemberian bantuan. Salah satunya, Palang Merah Indonesia (PMI) Kaltara. Dari informasi yang diterima Gubernur, PMI Kaltara kini tengah mempersiapkan mobilisasi empat relawan untuk diberangkatkan membantu korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, yang terjadi pada 28 September 2018.
Empat relawan tersebut berasal dari PMI Kabupaten dan kota yang ada di Kaltara. Adapun kompetensi para relawan antara lain, assessment, restoring family links (pemulihan hubungan keluarga), perawat, dan distribusi. (hms/san/k8)