PROKAL.CO, Banyak yang bertanya, ada event apa yang berlangsung di Kabupaten Berau, sehingga untuk mendapat seat (tempat duduk) penerbangan sangat sulit. Dari empat maskapai yang melayani, baik berangkat maupun kembali ke Bandara Kalimarau, selalu terisi penuh.
SECARA berkala, saya sering memimpin beberapa personel Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk meluangkan ke bandara Kalimarau, bertepatan dengan tibanya pesawat. Hal itu kembali saya lakukan, Rabu (8/8). Ada janji menjemput dua orang personel dari Universitas Pelita Harapan (UPH) yang akan melakukan penelitian di sejumlah destinasi wisata bahari. Yakni Yustisia selaku Departement Chair of Travel Industry Management.
Namun, saya juga punya catatan, akan datang belasan wisatawan yang akan ke Pulau Maratua. Biasanya, wisatawan mancanegara asal Eropa, memilih perjalanan langsung dari Balikpapan menuju Maratua ikut pesawat carter. Kali ini tiga keluarga asal Italia berjumlah sembilan orang, memilih perjalanan melalui Tanjung Redeb.
Memasuki ruang kedatangan, anak-anak wisatawan asal Italia langsung berlarian menikmati sajian musik sampe yang selalu hadir di ruang kedatangan bandara. Mereka berfoto sambil menunggu barang bawaan.
Menurut mereka, ke Maratua adalah kunjungan kali pertama. Mereka berangkat pagi hari dari bandara Jakarta. Di Kalimarau, sudah dijemput dengan travel yang mengatur perjalanan mereka selama di Maratua. Selain ke Maratua, juga akan mengunjungi Radja Ampat di Papua. Mereka akan menginap selama enam hari di Maratua.
Selain wisatawan asal Italia tersebut, juga ada beberapa wisatawan asal Perancis yang tiba bersamaan. Berikut 15 orang wisatawan asal Thailand. Mereka ini wisatawan yang menggunakan kapal pesiar yang sudah menunggu di Tanjung Batu. Menurut Teddy Abay selaku agen, wisatawan asal Thailand tersebut merupakan rangkaian berwisata dengan kapal dan menetap di kapal selama lima hari perjalanan wisata. “Jadi perjalanan ini adalah life on board,” kata Teddy.
Kehadiran wisatawan kemarin, menjadi pertanda pilihan berwisata bahari di Berau, cukup tinggi. Resor yang ada di Maratua dikelola Nabuco memang dipasarkan ke Eropa. Setiap tahun jumlahnya cukup besar. Belum lagi wisatawan yang datang dan menginap selain resor yang dikelola Nabuco
Yang melakukan life on board (LOB), beberapa bulan lalu sebanyak 200 wisatawan bergantian ikut dalam kapal pesiar White Manta yang melayani perjalanan wisata mereka berkeliling pulau Maratua, kakaban dan Sangalaki. Kebutuhan makan dan minum semuanya dilayani selama perjalanan menggunakan kapal pesiar. Diperkirakan tahun ini lebih dari 200 wisatawan asal Korea, Thailand dan asal Jepang ikut dalam LOB.
Tak salah, apabila kami dari Disbudpar menjemput langsung para wisatawan. Ada yang kurang memang, yakni suguhan tarian khas daerah atau sekadar memberikan cendera mata. Tapi itu bisa dilakukan di waktu.
Yang jelas, wisatawan itu akan melakukan penyelaman di perairan Maratua. Andai saja paus orca datang lagi dan bisa mereka saksikan, akan melengkapi perjalanan tersebut. (adv/mps/san/k18)