PROKAL.CO, DEADLY Storm Lighting Thunder, buku kumpulan cerita pendek (kumcer) yang ditulis Ayu Emiliandini terbit pada 2016. Kumcer tersebut digarap perempuan berkacamata itu sejak 2013. Kalau dilihat sekilas, buku itu seperti cerpen biasa. Jalan ceritanya juga putus dan tidak ada tema khusus.
"Tapi, saya ingin menunjukkan ke pembaca, bahwa menulis itu soal proses. Sengaja juga mencantumkan tahun di setiap cerpennya, dengan harapan para pembaca bisa menemukan perbedaan dari setiap cerpen di setiap tahunnya,” jelas Ayu.
Lalu, buku keduanya bertajuk In Plaza, terbit pada 2018. Novel pertama Ayu yang dibuat penuh perjuangan. In Plaza terasa cukup spesial, karena setting ceritanya di sebuah plaza tertua Balikpapan. Buku tersebut launching-nya di Plaza Balikpapan dan ceremonial yang disaksikan langsung oleh sang general manager plaza.
In Plaza bercerita tentang orang-orang yang bekerja di balik layar operasional plaza. Sekaligus memperkenalkan sebuah profesi yang cukup unik, yakni food hygiene & sanitation inspectorate. Sebuah posisi di dalam jajaran managemen plaza yang bertugas menjamin keamanan makanan seantero plaza.
“Idenya saya adopsi dari pengalaman kerja sebagai food hygiene di kawasan resort di Bintan, Kepulauan Riau, selama setahun. Kenapa Balikpapan? Karena masih dengan misi yang sama dengan buku pertama. Saya ingin memberitahu anak-anak muda di Balikpapan kalau kota ini punya sisi menarik untuk jadi bahan cerita,” ungkapnya.
Menariknya, tak hanya laris pada cetakan pertama dan sedang menunggu cetakan kedua, Ayu juga berkolaborasi dengan anak-anak muda Balikpapan. “Ada Suma sebagai desainer sampul dan penerbit Heart & Soul Publishing yang merupakan penerbit indie. Sengaja saya buat, untuk mendedikasikan Balikpapan ke dalam karya tulis,” lanjut dia.
Karyanya yang berjudul Salome dan Orang-Orang Balikpapan terbit pada 2017, merupakan hasil proyek kolaborasi bersama komunitas Nulis Buku Club Balikpapan untuk memperingati hari ulang tahun Balikpapan ke-120. Isinya ada cerpen, puisi, dan esai. Dalam buku tersebut ada banyak penulis lokal maupun luar yang hatinya sempat tertambat di Balikpapan. Karya Ayu yang rilis di buku ini adalah cerpen judulnya Pelita Afsheen.
Begitu juga dengan Jingga di Pesisir (2018), sebuah buku antologi yang ditulis sebelas penulis. Proyek tersebut merupakan kolaborasi antara Forum Lingkar Pena Balikpapan dan Heart & Soul Publisher, yang bertemakan Kampung Atas Air. Cerpennya berjudul Cinta Diam-Diam, sebuah cerita roman antara motoris speedboat dengan relawan taman baca di Kampung Atas Air, Balikpapan.
Selama proses penerbitan, Ayu mengaku melakukan semuanya sendiri. Penulis merangkap editor, marketing, sales, sosial media content writer, dan marketing. “Bahkan untuk In Plaza, sang publisher menggojlok saya untuk bisa menulis lebih dari sekadar cerita bagus, tapi juga edukatif. Dan karena semua sesuai dengan idealisme saya, sejauh ini memang melelahkan tapi tetap bahagia,” tutupnya lalu tersenyum. (*/ewy/*/ni/k9)