PROKAL.CO, SAAT berlibur, seseorang tak hanya ingin menikmati tempat wisata yang dikunjungi. Mencoba ragam kuliner khas daerah yang dikunjungi, pasti juga tak akan dilewatkan. Beberapa minggu lalu, Imelda Sari berkesempatan mengunjungi Bali bersama beberapa rekannya.
Pengusaha kuliner tradisional tersebut tergiur dengan banyak olahan daging yang tersaji di Pulau Dewata dan melupakan soal berat badan demi liburannya kali itu. “Kalap mengonsumsi bermacam-macam makanan, karena saya pikir kapan lagi bisa menikmati makanan enak, mumpung sedang liburan di luar kota,” kata perempuan dengan sapaan Imel itu.
Empat hari berada di Bali, berat badannya naik menjadi 58 kilogram (kg). Sebelum berangkat liburan, beratnya sekitar 51 kg. Imel merasa badannya jadi gemuk dan berat sekali setelah berlibur.
“Biasanya berat saya di antara 48–51 kg. Karena naiknya banyak, sepulang dari sana saya diet lagi dan rutin mengikuti strong by zumba,” lanjut dia.
Dua minggu lalu, sambungnya, Imel kembali diet ketat. Dia menghindari nasi dan hanya mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi, serta kaya serat dan protein. Berat badannya kembali turun menjadi 53 kg.
“Walaupun sudah turun 53 kg, tetapi rasanya masih kurang dan gerah. Saya lebih nyaman jika berat saya 48 kg,” akunya.
Dengan tinggi sekitar 163 sentimeter (cm). Idealnya, berat badan Imel adalah 55 kg. Tetapi setiap orang punya kenyamanan dan target masing-masing soal tubuhnya. Bagi Imel, dia lebih nyaman memilih pakaian, bergerak, dan beraktivitas ketika berat badannya 48 kg. Jadi, saat ini dia sedang berusaha mengembalikan berat badan sesuai keinginannya.
“Teguran lembut dari teman-teman yang bilang kalau badan saya terlalu kurus jika 48 kg memang ada. Tetapi karena saya yang tahu kondisi tubuh sendiri, makanya tetap ingin kembali menurunkan berat badan hingga 48 kg,” tutup gadis 31 tahun tersebut. (*/day/*/ni/k9)