PROKAL.CO, NYON – Kutukan juara bertahan Liga Champions sudah mampu dipatahkan Real Madrid pada musim lalu. Nah, musim ini Real kembali ditantang untuk mematahkan handicap hattrick lolos ke final beruntun yang tidak pernah terjadi sejak era Liga Champions. Bayern Muenchen berambisi mematahkan dominasi Real.
Ya, Bayern yang lebih sering mematahkan jalan Los Blancos melangkah ke final, baik pada era European Cup atau Liga Champions. Dua kali di European Cup, empat lainnya sejak masuk era Liga Champions. Empat kali Bayern mampu menghentikan laju Real ke semifinal. Yaitu, di semifinal European Cup 1975–1976 dan 1986–1987, lalu pada semifinal Liga Champions 2000–2001 dan 2011–2012.
Terlebih, ada sosok Jupp Heynckes di belakang Die Roten yang menanti Real. Heynckes der trainer Bayern saat menekuk Real lewat adu penalti 3-1 setelah dari dua leg semifinal kedua klub sama-sama saling mengalahkan dengan skor 2-1. “Ini laga para raksasa,” kata pelatih yang berjuluk Osram itu, dalam wawancaranya di situs resmi UEFA.
Meski lebih punya histori mentereng di semifinal secara overall, tapi Real atau Bayern sama-sama saling mengalahkan dalam era Liga Champions. Terakhir, Real yang jadi perusak di balik kans treble winners beruntun Bayern pada 2012–2013. Bedanya, yang di belakang Bayern bukan Heynckes. Tapi Pep Guardiola.
Bahkan, kala itu Bayern dibuat tak berkutik dalam dua leg semifinal. Bobol lima gol dan tak mampu membalasnya sama sekali. Heynckes mengklaim, leg pertama di kandang sendiri di Allianz Arena, Muenchen, bisa jadi kuncinya. Musim ini, sama persis seperti musim Heynckes. Bayern main leg pertama di kandang sendiri.
“Saya masih ingat musim treble kami (2012-2013). Lawan Juventus (perempatfinal) dan Barcelona (semifinal) kami memulai leg pertama di kandang sendiri. Saya harap ini jadi sebuah pertanda yang bagus,” beber Heynckes. Tapi, legenda Real yang kini menjabat sebagai Direktur Relasi Institusi, Emilio Butragueno, menyebut pengalaman Real musim ini sudah cukup.
Di perempatfinal, Real menyingkirkan Juventus setelah menang pada leg pertamanya di Allianz Stadium, Turin, kandang Juventus. Real menang 1-3, Kamis (15/2). “Kami sudah siap, sebab pada musim ini kami sudah melawan klub hebat Paris (Saint-Germain, 16 Besar), Juventus, dan sekarang Bayern. Hasil di Muenchen yang harus kami amankan,” koar Butragueno.
Selain Real bersua Bayern, saat drawing semifinal Liga Champions di Nyon, Swiss, tadi malam WIB juga mempertemukan dua kejutan, Liverpool dan AS Roma. Ini duel pertama pada fase knockout era Liga Champions. Namun, di European Cup, Liverpool pernah menekuk Roma dari adu penalti 4-2 setelah berimbang 1-1 hingga extra time di Final European Cup 1983–1984. (ren/jpnn/rom/k8)