PROKAL.CO, TANJUNG SELOR – Biro Perekonomian Setprov Kaltara bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mencanangkan target inflasi di bawah 3,5 persen. Jika melihat grafik pencapaian triwulan pada tahun ini atau menganalisis tahun sebelumnya, Kaltara mampu mencapainya.
Kepala Biro Perekonomian Setprov Kaltara Usdiansyah mengungkapkan, faktor yang dihadapi Kaltara menjaga laju inflasi secara umum. Tantangan tersebut meliputi perkembangan ekonomi global dalam bentuk kenaikan minyak dunia, dinamika politik dengan adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, kondisi cuaca dan mahalnya biaya distribusi.
Faktor-faktor tersebut masuk tantangan untuk skala besar. Sedangkan faktor yang dihadapi dalam kategori lebih spesifik terbagi tiga. Mencakup produksi yang dikarenakan ketergantungan produk dari Pulau Jawa dan Sulawesi. Lalu sisi distribusi dikarenakan tarif bongkar muat cenderung tinggi di Kota Tarakan. Terakhir sisi tata niaga konsumsi yang dikarenakan panjangnya rantai distribusi dan keterbatasan informasi harga pangan.
"TPID telah merumuskan jalan keluarnya, mulai dari pengembangan klaster pangan. Untuk mengatasi persoalan produksi, penelitian struktur distribusi dan upaya relaksasi peraturan daerah,” ujarnya, Jumat (6/4).
Bila melihat grafik yang terjadi di triwulan I ini, dapat menjaga stabilitas laju inflasi. Terlebih adanya beberapa kebijakan pemerintah pusat dan daerah, yang gencar menekan disparitas harga. Hal itu mampu menjaga fluktuasi harga dan ketersediaan stoknya.
“Melalui kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur, sektor pangan dan alternatif solusi subsidi distribusi barang. Saya nilai mampu menjaga inflasi tetap stabil. Buktinya pun di Maret ini kita alami deflasi,” ungkapnya. (uno/fen/iza/k8)