PROKAL.CO, SEJAK berusia empat tahun, bakat bernyanyi Nadira Arisanty memang telah muncul. Sang orangtua menyadari kebiasaannya mendendangkan lagu sendiri. Tak ayal, potensi tersebut benar-benar diasah agar semakin tajam. Ibundanya pun berinisiatif untuk mengajak Dira, panggilan akrabnya, untuk mengambil les vokal ketika duduk di kelas empat SD.
Dunia musik bukanlah sesuatu yang asing bagi Dira. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu tumbuh di tengah-tengah keluarga pencinta melodi. "Papa punya hobi bernyanyi. Sedangkan kakak-kakakku juga bisa memainkan berbagai alat musik. Jadi mereka memang jadi influence buatku," ungkap cewek kelahiran 20 Juli 2000 itu.
Siswi kelas XI tersebut biasanya rutin berlatih vokal minimal seminggu sekali. Enggak jarang, porsinya ditambah lebih banyak, terutama menjelang tampil. But, saat ini Dira memutuskan vakum les karena kesibukan yang makin padat. Dia memilih untuk latihan sendiri agar kualitas suara tetap terjaga.
Penyanyi yang pernah diundang sebagai bintang tamu di Trans TV bersama Trio Lestari pada 2015 lalu itu mengungkapkan kendala yang terkadang muncul. "Misalnya saat perform, sound control-nya enggak jelas. Otomatis, aku enggak bisa mendengar suaraku sendiri. Kalau sudah begitu, biasanya bakal menutup salah satu telinga dan improvisasi. Pokoknya, harus tetap pede dan jangan sampai kelihatan panik. Soalnya bakal berpengaruh banget," kata Dira panjang lebar.
Kerap diminta tampil dadakan juga jadi challenge tersendiri yang harus dihadapi. "Aku enggak sempat ketemu dan diskusi dengan pengiring musik. Kalau sudah salah, biasanya bakal tetap enjoy dan menutupinya dengan improve. Bagaimanapun juga harus tetap profesional, hi-hi," akunya lagi.
Dari sekian banyak pengalaman manggung, finalis the chairs X Factor Indonesia 2015 itu juga punya satu momen yang enggak bakal dilupakan. "Ketika mendapat kesempatan untuk duet bareng Afgan. Saat itu kami membawakan lagu Kamu Yang Kutunggu. Jujur aja, waktu itu enggak latihan sama sekali dan langsung ketemu di panggung. Ternyata bisa berhasil dan rasanya nervous yet fun. Benar-benar unforgettable, deh!" tukasnya senang.
Dira juga pernah terpilih dan direkrut Taman Budaya Samarinda. Dia rutin manggung keliling Kota Tepian untuk memperkenalkan lagu daerah Kaltim. Juara pertama National Cardinal Award di Bali ini sangat bersyukur karena diberi kepercayaan besar. Menurutnya, kesempatan langka tersebut merupakan salah satu jalan untuk mempromosikan budaya seni musik asli Bumi Etam.
Sebagai salah satu remaja yang berprestasi, Nadira juga berharap bisa menginspirasi Zetizen Kaltim lainnya. "Gali terus potensi kalian dan tingkatkan. Bikin target yang ingin dicapai biar makin semangat. Jangan gampang menyerah karena enggak ada kesuksesan yang bisa diraih dengan mudah," tutup cewek yang suka banget dengan lagu Don't You Worry 'Bout a Thing dari Stevie Wonder dengan semangat. (*/yjm/*/ewy/k16)